Blog Home
Table of Content

Membangun Website = Membangun Rumah ?

By : crocodic 18 May 2014

Membangun Website = Membangun Rumah ?

Era sekarang kebutuhan akan sebuah rumah menjadi sebuah problematika tersendiri, di satu sisi  rumah merupakan sebuah kebutuhan pokok manusia, disisi yang lain ketersediaan lahan semakin hari semakin sempit dan terus berkurang, hal ini secara tidak langsung memicu harga lahan pemukiman semakin hari semakin melambung tinggi, dan berimbas terhadap harga pemukiman atau biasa disebut dengan istilah kerennya property semakin hari semakin naik bahkan cenderung tidak terkendali.

Nah itu gambaran umum potret realitas kehidupan kita dimasa sekarang, mungkin sobat crocodic bertanya-tanya,

“loh kok malah bahas perumahan sih? Crocodic itu layanan web maintenance atau sudah banting setir ke dunia property?”

hehe…tenang dulu, itu hanya sebagai gambaran bahwa seperti itulah harusnya dunia web design dan development, sesuai dengan artikel kami sebelumnya mengenai Membuat Website HARUS mahal. Oke kita coba mulai bedah satu persatu kenapa web design kok dihubungkan dengan dunia property yang jelas-jelas mempunyai perbedaan yang begitu jauh.

Beberapa persamaam membangun sebuah website dengan membangun sebuah rumah bisa dijabarkan dibawah ini :

Sama-sama didahului dengan riset

Riset disini adalah riset pasar, bagaimana rumah atau perumahan yang kita bangun bisa banyak yang membeli kalau kita bangun didaerah terpencil, daerah perbukitan pelosok misalkan, riset bahan baku juga mutlak dilakukan, agar bisa membangun rumah dengan kualitas terbaik. Begitu juga dalam membangun sebuah website, pasti ada yang namanya riset pada awalnya, entah itu riset pasar terhadap barang/jasa yang ditawarkan, riset resource kebutuhan website, biasa juga disebut assets (gambar, simbol, grafik, suara, dll) hal ini bertujuan bahwa jangan sampai apa yang kita buat, baik gambar, suara, atau yang lain melanggar hak cipta orang lain, sayang kan kalau webnya sudah keren tp gambar-gambarnya comot google tanpa mencantumkan sumbernya? repot nanti belakangnya.

Sama-sama didesain secara profesional

Dalam membangun sebuah rumah pasti ada tahapan yang namanya desain yang dilakukan oleh seorang arsitek dengan kredibilitas tertentu, hal ini juga dilakukan dalam pembuatan sebuah website, ada yang namanya “arsitek” dalam menyusun dan ikut merasakan bagaimana pengalaman pengguna dalam menjelajah dalam website kita, biasanya disebut dengan UI/UX Development

Sama-sama dibangun oleh tenaga profesional

Membangun rumah tidak boleh asal, karena berkaitan dengan kehidupan penghuninya, sayang kan jika desainnya udah keren tp ternya dalam proses pembuatannya para pekerjanya kurang begitu pintar dalam pencampuran berbagai macam bahan-bahan seperti semen, pasir, batu, dll, yang ada mutu dan kualitas bangunan itu sendiri jadi jelek, dan tidak bisa bertahan lama. Begitu juga dalam proses pembangunan sebuah website, ada yang namanya website development yang bertugas membangun “pondasi” dalam sebuah website, atau biasanya ada yang menyebut “tukang coding (koding)”, nah dialah yang menentukan bagaimana website dibangun dan memastikan bahwa tidak terjadi banyak lubang yang menyebabkan penyusup atau kebocoran dalam website tersebut.

Beberapa poin diatas meskipun tidak keliatan oleh mata pengunjung atau mata orang awam tp sangat menentukan bagaimana website itu bisa beroperasi sebagaimana mestinya sesuai, sama seperti rumah, apakah pengunjung atau tamu harus tau bagaimana riset pembangunan rumah itu dilakukan? bagaimana desainnya dilakukan? siapa yang mendesain? bagaimana adukan semen dan pasirnya? siapa yang mengaduk? siapa yang menyusun batu batanya? nah hal itu sama dengan sebuah website, pengunjung tidak perlu tau bagaimana risetnya? gambar-gambarnya siapa yang membuat? codingnya bagaimana? iya kan?

Banyak hal yang dilupakan oleh sebagian besar orang  bahwa membuat website itu sangatlah rumit dan banyak memakan waktu serta resource, baik pikiran maupun SDM, hal ini tak lain dan tak bukan adalah sebagai upaya dalam memberikan pelayanan pembuatan website secara optimal, jadi tidak hanya sekedar membuat dengan tingkat security yang apa adanya, SEO yang apa adanya, tetapi juga sekaligus dioptimalkan hingga tujuan sebuah perusahaan tersebut dalam membuat webiste itu bisa tercapai.

Oke, kali ini cukup dulu membahas tentang persamaan membangun rumah dan membangun sebuah website yang sebenarnya masih banyak persamaan-persamaan yang lainnya, mengenai perbedaannya saya rasa tidak perlu banyak dibahas, banyak sekali perbedaannya, karena memang kedua memiliki tujuan yang jelas berbeda, namun setidaknya hal itu bisa digunakan sebagai sebuah perumpamaan singkat dalam membangun sebuah webiste.

Jika sobat Crocodic memiliki masukan atau mungkin memiliki persamaan-persamaan yang lain bisa share di kolom komentar dibawah ini.