Blog Home
Table of Content

Menambah Core User bukan Hal yang Sulit Lagi. Yuk, Simak Beberapa Tips Berikut !

By : Eka Devi 17 November 2017

Menambah Core User bukan Hal yang Sulit Lagi. Yuk, Simak Beberapa Tips Berikut !

Orang yang benar-benar butuh layanan atau produk Anda secara otomatis akan tergaet menjadi core user, tapi bagaimana dengan orang-orang lain pada umumnya? Mereka mungkin menggunakan produkmu hanya karena penasaran atau coba-coba, tapi Anda bisa mendorong mereka menjadi core user dengan berbagai cara.

Berikan alur tutorial yang baik di awal, sehingga pengguna paham betul apa manfaat produk Anda. Tunjukkan pada mereka manfaat yang bisa mereka dapat, misalnya dengan cara menunjukkan konten-konten berkualitas.Kemudian manfaatkan jalur-jalur komunikasi seperti e-mail atau notifikasi untuk membujuk mereka datang kembali selama seminggu. Mungkin saja di hari pertama Anda gagal, tapi keesokan harinya ia lebih tertarik.

Gengsi, tren, atau tekanan sosial juga bisa memaksa pengguna untuk beralih menjadi core user. Saya pribadi dulunya tidak berminat menggunakan aplikasi pengiriman pesan seperti LINE dan Telegram. Tapi karena kebutuhan komunikasi di lingkungan kerja dan pertemanan, akhirnya saya terdorong menjadi core user dua produk tersebut. Lalu bagaimana agar core user yang sudah tertarik dengan produk Anda dapat bertahan? Simak beberapa tips yang dapat Anda terapkan pada produk Anda.

Memelihara para Core User

Anda sudah memahami siapa core user produk Anda dan berapa banyak jumlahnya. Langkah berikutnya adalah memelihara mereka. Proses pemeliharaan core user terdiri dari dua proses, yaitu:

  1. Menambah jumlah core user
  2. Menjaga agar core user tetap setia

Menambah jumlah Core User

Untuk menambah jumlah core user, Anda bisa menggunakan metode viral.

Terdapat tiga macam viralitas yang bisa Anda gunakan, yaitu:

  1. Viralitas dari mulut ke mulut – muncul karena suatu produk begitu bagus sampai-sampai para penggunanya terdorong untuk  merekomendasikan pada para kenalan mereka.

2. Viralitas akibat demonstrasi – muncul ketika sebuah produk memiliki efek pamer yang membuat orang bertanya, “Bagaimana caranya melakukan itu?” Contoh viralitas demonstrasi misalnya Instagram yang membuat orang-orang penasaran dengan fitur filter miliknya.

3. Viralitas yang menular – produk harus dirancang supaya memberi manfaat lebih bila seseorang menggunakannya bersama orang lain. Media sosial seperti Facebook atau Twitter adalah contoh produk yang dapat memancing penularan, sebab kedua aplikasi itu lebih menyenangkan bila teman-temanmu juga menggunakannya.

Menjaga agar Core User tetap setia

Ada dua langkah yang bisa Anda lakukan, yaitu analisis data dan analisis feedback. Dari seluruh pengguna yang Anda miliki, pantaulah perbandingan jumlah pengguna yang pergi dan datang kembali selama dua bulan. Dari data ini Anda dapat mengetahui persentase jumlah core user yang Anda miliki dan tingkat retention mereka.

Kemudian kamu bisa memantau data lain untuk memperkirakan faktor-faktor yang membuat para core user datang atau pergi. Sebagai contoh, data Twitter menunjukkan bahwa pengguna yang mengikuti (following) lebih dari 30 akun dan memiliki rasio mutual follow lebih dari 1:3 punya kemungkinan tinggi untuk menjadi core user.

Untuk melengkapi analisis data, kamu dapat meminta feedback langsung kepada para pengguna melalui survei. Tanyakan pada mereka, apa yang membuat mereka tertarik mencoba produk Anda? Apa kesulitan yang mereka temui? Ekspektasi seperti apa yang tidak terpenuhi? Mengapa mereka berminat mencoba lagi? Hasil komunikasi ini akan membantu Anda membuat produk lebih baik lagi. Begitu banyak angka dan metrik yang bisa Anda dapatkan dari sebuah produk. Tapi pada akhirnya parameter utama keberhasilan adalah seberapa banyak pengguna yang benar-benar menggunakan produk Anda.