Blog Home
Table of Content

Panduan Melakukan Testing Aplikasi Mobile Untuk Pemula

By : crocodic 05 September 2015

Panduan Melakukan Testing Aplikasi Mobile Untuk Pemula

Testing aplikasi mobile adalah proses dimana aplikasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile diuji untuk kegunaan dan konsistensinya. Ada dua macam pengujian yang harus dilakukan untuk aplikasi pada perangkat mobile yaitu pengujian hardware dan software, dan berikut adalah pembahasanya.

Testing hardware

Hardware termasuk prosesor, memori internal, ukuran layar, resolusinya, besarnya RAM, kemampuan kamera, bluethooth, WIFI dan lain-lain akan menjadi komponen yang yang harus diuji dalam proses pengujian ini.

Testing Software

Dalam tahap ini kemudian aplikasi mobile yang telah dikembangkan akan diuji secara mendetail dan teliti. Fungsi dan konsistenti sebuah aplikasi mbile akan diuji. Seperti kita ketahui bahwa aplikasi mobile terbagi menjadi tiga macam yakni: aplikasi mobile native, aplikasi mobile hybrid dan aplikasi mobile web. Ketiga nya memiliki perbedaan dasar yang tentunya akan mempengaruhi proses pengujian.

Pengujian aplikasi mobile jauh lebih kompleks dibanding pengujian aplikasi atau web untuk dekstop karena:

  • Perangkat mobile memiliki banyak macam ukuran layar konfigurasi hardware seperti keypad, virtual keypad (touch screen), trackball dan lain-lain.
  • Bermacam-macam sistem operasi yang di pakai, seperti android, windows, blackberry, dan iOS
  • Bermacam-macam versi dari sistem operasi
  • Bermacam-macam jenis jaringan mobile, seperti CDMA atau GSM, berkemampuan EDGE, 3G, atau 4G.

Untuk mengatasi semua masalah teknis di atas, ada beberapa macam testing yang selayaknya dilakukan pada aplikasi mobile.

  • Usability testing, untuk memastikan bahwa aplikasi mobile mudah digunakan dan memberikan user experience yang baik untuk penggunanya.
  • Compatibility testing, pengujian aplikasi dengan perangkat mobile yang berbeda, melalui browser, dengan ukuran layar yang berbeda serta versi OS sesuai dengan kebutuhan.
  • Interface testing, pengujian pilihan menu, tombol, bookmark, history, pengaturan, dan anvigasi dari aplikasi
  • Service testing, pengujian aplikasi dalam keadaan online maupun offline
  • Low leve resource testing, pengujian memori, auto-delete file-file sementara, masalah pertumbuhan database.
  • Performance testing, pengujian kinerja aplikasi dengan mengubah koneksi dari 2G atau 3G ke wifi. Bagaimana kemampuan berbagi dokumennya dan bagaimana kapasitas baaterai yang dibutuhkan.
  • Operational testing, backup dan rencana recovery jika baterai melemah atau saat kehilangan data karena proses upgrade dari toko aplikasi.
  • Installation testing, validasi aplikasi dengan menginstall atau menguninstall pada perangkat mobile
  • Securuty testing, pengujian aplikasi untuk memvalidasi apakah data terlindungi system informasi.

Untuk memastikan bahwa semua standart kualitas dan kinerja terpenuhi maka adanya strategi untuk testing aplikasi mobile sangat dibutuhkan.

  • Pemilihan perangkat, menganalisis pasar dan memilih perangkat yang banyak digunakan. Keputusan ini sebagian besar bergantung pada pengguna, atau pada pengembang yang mempertimbangkan faktor popularitas sebuah perangkat tertentu.)
  • Emulator, penggunaan emolator sangat membantu dalam tahap pengembangan awal. Emulator memungkinkan untuk melalukukan pengecekan secara cepat dan efisien. Emulator sendiri merupakan sistem yang menjalankan software yang seolah-olah membawa kita pada sistem operasi lain.

Macam-macam emulator mobile:

  1. Device emulator – disediakan oleh produsen perangkat yang terkait
  2. Browser emulator – mensimulasikan kondisi mobile browser
  3. Sistem operasi emulator – Apple menyediakan emulator untuk iPhone, microsoft untuk ponsel windows dan Android untuk windows.
  • Mempertimbangkan cloud computing based testing, menciptakan kondisi mobile berbasis web pada emulayor untuk mengakses aplikasi mobile.
  • Automation vs. Manual testing
  1. Jika aplikasi mengusung fungsi baru, maka perlu dilakukan pengujian manual
  2. Jika aplikasi membutuhkan pengujian sekali atau dua kali, akan lebih baik jika dilakukan secara manual
  3. Mengotomasi script untuk kasus uji regresi. Jika tes regesi perlu dilakukan berulang, pengujian otomatis sangat cocok untuk ini. Dua jenis tools otomatisasi yang tersedia untuk menguji aplikasi mobile:

Object based mobile testing tools – otomatisasi oleh unsur-unsur pemetaan pada layar perangkat yang di targetkan.

Image based mobile testing tools – membuat skrip otomatisasi berdasarkan koordinat elemen layar.

  • Network configuration, bagian sangat diperlukan pada proses pengujian aplikasi mobile yakni untuk memvalidasi aplikasi pada kemampuan jaringan yang berbeda seperti 2G, 3G, 4G atau wifi.

Kesimpulannya adalah, proses pengujian aplikasi mobile membutuhkan strategi tes yang tepat. Memilih simulator mobile, memilih perangkat dan tools testing yang tepat dapat membantu Anda memastikan memiliki 100% cakupan pengujian aplikasi mobile yang meliputi pengujian keamanan, kegunaan, kinerja, fungsi dan kompatibilitas. Pastikan aplikasi mobile Anda memiliki hasil pengujian yang baik sebelum sampai pada penggunanya.

Baca juga 7 Strategi Mobile Apps Testing dengan Budget Terjangkau