Blog Home
Table of Content

Pelajari Tentang MVP (Minimum Viable Product)

By : Rendra Satria Aditama 20 May 2016

Pelajari Tentang MVP (Minimum Viable Product)

MVP Solution (Buat-Ukur-Pelajari)

Aplikasi harus benar-benar dibutuhkan pengguna dan memberikan nilai tambah (impact) kepada perusahaan

Apa itu MVP ?

MVP adalah produk dengan spesifikasi seminimal mungkin dan pembuatan secepat mungkin, namun mampu melayani kebutuhan inti pengguna semaksimal mungkin.

Berkebalikan dengan MVP adalah perencanaan yang terlalu detail dan persiapan produk selengkap mungkin, padahal itu hanya mengandalkan banyak asumsi-asumsi yang belum tentu benar.

Kita sudah melakukan riset pra produksi, apakah dianggap asumsi yang belum tentu benar ?

Belum tentu benar, karena tidak semua responden memberikan jawaban yang jujur, terlebih lagi jika produk yang bersangkutan adalah software. Experience software akan dirasakan ketika user telah menggunakannya. Dari penggunaan itu, kita akan belajar bagaimana minat user terhadap fitur-fitur yang ada. MVP merupakan tools riset yang sangat akurat sebagai bahan pertimbangan pengembangan aplikasi kedepannya.

Tujuan MVP

  • Menguji asumsi bisnis
  • Memastikan pengembangan aplikasi sudah sesuai dengan tujuan bisnis
  • Meningkatkan efisiensi biaya pengembangan aplikasi
  • Menghasilkan aplikasi yang dicintai oleh pengguna dan mendatangkan nilai bisnis bagi perusahaan

Keunggulan MVP

  • Waktu pengembangan singkat (maksimal 4 minggu)
  • Biaya terjangkau
  • Feedback pengguna cepat, sehingga perusahaan bisa merumuskan strategi lanjutan dengan lebih cepat dibanding kompetitor

 

Mengapa MVP ?

  • 98% aplikasi yang dikembangkan tidak memberikan nilai tambah kepada perusahaan, karena tidak menggunakan metodologi pengembangan yang benar
  • Pengguna aplikasi memiliki kebutuhan dan minatnya tidak bisa terprediksi
  • Metodologi pembuatan aplikasi yang mendatangkan impact adalah dengan pola buat-ukur-pelajari

Spesifikasi produk MVP ?

  • Desain UI standar google (material design)
  • Desain UX mencakup semua fungsi yang disepakati

Penataan experience yang lebih dalam akan akan sangat akurat jika dilakukan setelah menunggu feedback pengguna. Menerka UX dari sisi pengembang dan pemilik aplikasi hanya akan membuang sumber daya dan anggaran

  • UI dan UX ditentukan dari Crocodic
  • Platform native (android studio – android, swift – ios)
  • Embed apps analytics google (tools untuk mempelajari behavior dari user selama menggunakan aplikasi)
  • Fitur inti yang dapat dikembangkan menjadi aplikasi kompleks seiring proses learning dari feedback pengguna

Baca Juga 4 Pertanyaan Kritis Kunci Sebelum Anda Memutuskan Mengembangkan Aplikasi Mobile