Blog Home
Table of Content

Prediksi 2016: Trend Mobile Payment Akan Terjadi Pada Tahun Ini, Inilah Alasanya

By : crocodic 16 October 2015

Prediksi 2016: Trend Mobile Payment Akan Terjadi Pada Tahun Ini, Inilah Alasanya

Bayangkan Anda belanja tanpa membawa dompet, tanpa ada bill, tanpa harus bersusah payah antre di kasir, tanpa kerepotan menunjukan kartu member untuk sekedar mendapat diskon. Tentu akan lebih nyaman bukan? Maraknya aplikasi mobile berbasis e-commerce memicu pertumbuhan pembelanjaan online semakin meningkat. Kemudian hal ini juga memicu pedagang untuk mulai mengadopsi sistem mobile payment demi kemudahan dan kenyamanan customernya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gartner memprediksi pendapatan mobile commerce akan terus tumbuh hingga setengah dari pendapatan perdagangan digital yang didapat oleh Amerika Serikat pada tahun 2017. Dan berikut adalah empat ulasan yang menunjukan bahwa Trend Mobile Payment akan meledak di tahun depan.

#1 Traction and Tech Majors

Dimulai dengan langkah besar yang dilakukan oleh tiga perusahaan raksasa di bidang IT yakni Apple, Google dan Samsung. Ketiganya sedang dalam proses pengerjaan sebuah sistem mobile payment yang akan mereka terapkan untuk perangkat mobile mereka.

Apple sendiri sudah menargetkan aplikasi Apple Pay mereka sudah dapat diterima di 1,5 juta lokasi pada akhir tahun ini. Kemudian Google juga meluncurkan Android Pay pada bulan Mei lalu yang diterima oleh lebih dari 700.000 toko fisik dan lebih dari 1000 aplikasi mobile. Dan yang terakhir adalah Samsung Pay, yang hingga saat ini sedang dalam proses pengujian di Korea Selatan yang rencanya akan mulai diluncurkan di Amerika Serikat pada akhir bulan ini. Disusul oleh Microsoft yang dikabaran mulai bersiap-siap untuk melakukan langkah serupa.

Selain tiga perusahaan raksasa tadi, masih banyak lagi pemain lain yang mencoba bergabung dan ikut dalam persaingan. Seperti Facebook yang meluncurkan fitur payment untuk messenger, yang memungkinkan teman-teman facebook untuk mengirim uang melalui aplikasi dan kartu debit yang tersinkronisasi.

#2 Discount and Deal Will Buzz In

Mobile Payment juga bisa dimanfaatkan oleh pemasar untuk merangkul customer nya dengan cara baru, seperti memberikan best coupons, deals, discount dan loyalty-point yang dapat dimunculkan dalam masing-masing mobile wallet. Penawaran digital akan menjadi sangat menarik bagi para millenial, yang sekarang memasuki tahun puncak konsumsinya. Sebuah laporan terbaru dari Synchrony Financial menemukan bahwa para generasi millenial atau mereka yang tidak bisa lepas dari hiburan dan teknologi terutama internet serta media sosial memiliki kebiasaan belanja yang lebih tinggi. Mereka juga sering melakukan belanja online hanya untuk sekedar memanfaatkan tawaran atau diskon yang mereka dapat dari mobile payment. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 62% dari millenial yang umumnya adalah masyarakat perkotaan, selalu menanggapi tawaran pemasaran yang dikirim ke perangkat mobile mereka.

Mobile wallet adalah kesempatan bagi pemasar untuk terlibat dengan customer secara real-time. Starbuck adalah yang pertama mengadopsi sistem ini, dengan aplikasi mobile yang dimiliki Startbuck memungkinkan pengguna mereka untuk melakukan pemesanan dan membayar melalui perangkat mobile mereka. Aplikasi yang terinstall pada smartphone customer telah teregistrasi untuk loyalty-point yang jika telah mencapai jumlah transaksi tertentu akan menghasilkan sebuah kupon atau diskon yang menarik.

#3 Deadline for Merchants to Upgrade Tech

McGuire memprediksi banyak dari pedagang akan mulai berpikir jangka panjang dan mulai berinvestasi untuk mobile payment. Standar kartu kredit dan kartu debit akan mendorong banyak retailer untuk melakukan upgrade yang kemudian akan membuka pintu ke sistem baru yang memungkinkan untuk mobile payment. McGuire juga memperkirakan upgrade ini akan menjadi katalis besar dalam perubahan perilaku dan bisa membawa mobile payment pada penerimaan yang lebih luas.

#4 Enhanced Security an Increased Trust

Mobile Payment merupakan bentuk evolusi dari bidang teknologi dan dari lembaga keuangan yang berkolaborasi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan customer. Kewaspadaan termasuk dengan penambahan layer baru untuk proteksi dari resiko penipuan seperti tokenization yang mana transaksi dapat terselesaikan tanpa berbagi data sensitif seperti nomor kartu kredit dan tanggal kadaluwarsa.

Tapi McGuire mengungkapkan bahwa setiap terjadi evolusi baru akan memakan waktu bagi customer untuk merasa benar-benar nyaman dan percaya. Seperti dulu di awal kemunculan ATM, butuh waktu lama untuk meyakinkan orang bahwa penggunaan ATM aman dan dapat dipercaya. Dan untuk membangun kepercayaan, tim pengembang dan tim penyedia hatus bekerja keras menunjukan seberapa cepat sistem pulih jika terjadi kerusakan dan bagaimana customer ter-cover keamanannya.

Lalu bagaimana dengan aplikasi mobile Anda? Sudahkah Anda menyiapkan diri untuk trend yang akan terjadi dalam waktu dekat ini?