Blog Home
Table of Content

Launching Apps SEWASEWA

By : crocodic 15 April 2019

Launching Apps SEWASEWA

Aplikasi sewa barang dan jasa pertama di Indonesia, Sewasewa resmi dirilis pada Kamis, 4 April 2019. Aplikasi ini lahir dari kegelisahan sang founder, Heri Wahyu Nugroho, yang ingin membangun penyedia jasa maupun konsumen. “Jadi model bisnis kami seperti layaknya jembatan. Sebelah kiri itu pemilik atau penyedia barang/jasa, sebelah kanan adalah pelanggan seperti perorangan, korporasi maupun penyelenggara acara. Ini sangat mudah dan praktis,” kata Heri usai peluncuran aplikasi Sewasewa di Jakarta.

Model Bisnis yang dikembangkan Sewasewa, seperti layaknya jembatan dalam membantu berbagai pihak. Di satu sisi ada Pemilik atau penyedia Barang/Jasa akan melewati jembatan Sewasewa dalam melayani kebutuhan pelanggan, yakni perorangan, korporasi maupun penyelenggara acara. Demikian juga sebaliknya, para konsumen baik akan melalui Jembatan Sewasewa dalam mendapatkan Barang dan Jasa yang akan di sewanya. “Jadi model bisnisnya sangat simple dan praktis,” tambah Heri.

Menurut Yudi Dwi Harjo, Co-Founder PT Solusi Estetika Wahana Andalan Sewa, pihaknya membagi dua kategori yakni event dan non-event. Untuk event ada di EO maupun vendor sementara WO menjadi prioritas di tahun berikutnya. Sedangkan kategori non-event, merupakan pasar yang lebih besar karena mencakup sektor riil dan menyasar pada barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti barang rumah tangga. Dalam kesempatan sama, Yudi Dwi Harjo mengatakan, pada tahap awal aplikasi SEWASEWA bakal dimanfaatkan 100 pengguna dalam sehari. Adapun nilai transaksi dalam sebulan ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.

Mengenai pasar SEWASEWA, Yudi menyebut tahap awal di Jabodetabek. “Kita batasi dulu di Jabodetabek karena kekuatan kita dan vendor-vendor yang ada saat ini cakupannya di Jabodetabek. Meskipun tidak menutup kemungkinan di tahun depan akan meluas entah itu di Pulau Jawa atau di luar Pulau Jawa,” pungkasnya. Yudi mengaku, pada 2020, Sewasewa menargetkan untuk meningkatkan volume transaksi menjadi Rp36 miliar dengan asumsi bahwa transaksi tersebut dalam satu bulan mencapai Rp3 miliar dan jumlah pengguna sebesar 100 ribu orang.