Blog Home
Table of Content

One Man Army Dalam Bidang Aquaculture Dengan Aq – IoT

By : crocodic 08 July 2022

One Man Army Dalam Bidang Aquaculture Dengan Aq – IoT

One man army berarti satu orang yang setara dengan kumpulan orang. Seseorang bisa berperan sebagai one man army apabila orang tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa. Pada dunia industri konsep tersebut sudah banyak ditemukan, contohnya adalah operator mesin yang pada saat yang bersamaan dapat berperan sebagai teknisi mesin dan quality control dari produk yang dihasilkan. Pada umumnya, dibutuhkan setidaknya 3 bagian untuk dapat menjaga kualitas dan kuantitas produk dapat terjaga yaitu produksi, maintenance dan quality control.

Konsep one man army dapat diterapkan pada dunia aquaculture seperti halnya pada dunia industri.

One man army berarti satu orang yang setara dengan kumpulan orang. Seseorang bisa berperan sebagai one man army apabila orang tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa. Pada dunia industri konsep tersebut sudah banyak ditemukan, contohnya adalah operator mesin yang pada saat yang bersamaan dapat berperan sebagai teknisi mesin dan quality control dari produk yang dihasilkan. Pada umumnya, dibutuhkan setidaknya 3 bagian untuk dapat menjaga kualitas dan kuantitas produk dapat terjaga yaitu produksi, maintenance dan quality control. Konsep one man army dapat diterapkan pada dunia aquaculture seperti halnya pada dunia industri. 

Konsep one man army dapat diterapkan apabila hubungan manusia dengan mesin selaras. Keselasaran terjadi apabila mesin dapat berjalan dengan lancar dan kualitas produk yang dihasilkan baik. Pada aquaculture, tambak dan perangkat-perangkat didalamnya merupakan ‘mesin’, teknisi tambak merupakan operator ‘mesin’ dengan produk dari ‘mesin’ adalah ikan dan jenis-jenisnya. 

“Bagaimana jika pada 1 tambak dengan banyak kolam hanya dibutuhkan 1 orang saja ? “

Operasional tambak dapat diibaratkan sebagai pabrik. Didalamnya, terdapat beberapa personil yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai kegiatan seperti pemberian pakan, pengecekan kualitas air, pengoperasian peralatan, dan hal-hal lainnya. Setidaknya, dibutuhkan lebih dari 3 orang untuk dapat menjalankan tambak tersebut sampai saat masa panen tiba nantinya. Jika dihubungkan dengan konsep one man army diatas, bagaimana penerapannya? 

(Credit : Faiz Hamzah, Oceanografi, Universitas Diponegoro)

Penerapan one man army pada tambak erat kaitannya dengan pengaplikasian IoT. Internet of Things (IoT) merupakan salah satu bagian perting pada teknologi industri 4.0. IoT memberikan mesin kemampuan untuk dijalankan dan dimonitor dari jarah jauh dengan menggunakan internet. IoT dapat memberikan akses kepada siapapun penggunanya, dimanapun dan kapanpun.  Dengan IoT, kita dapat melakukan otomasi dan kontrol jarak jauh untuk pekerjaan yang biasanya dilaksanakan oleh Oleh karenanya, keberadaan IoT dapat menggantikan personil-personil dalam menjalankan tambak. IoT dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan profit dan meningkatkan kuantitas produk dari tambak. 

Aquaculture – IoT (Aq – IoT) merupakan konsep sistem penerapan IoT dan otomatisasi dengan tujuan untuk meningkatkan profit dari suatu tambak.

Konsep ini dijalankan dengan cara memangkas biaya dan meningkatkan output produk. Pemberian pakan akan dilakukan dengan Auto Feeder; pengecekan kualitas air akan dilakukan dengan sensor; keamanan tambak akan dimonitoring dengan kamera; pengoperasian mesin seperti pompa dan kincir akan dijalankan dengan sistem otomatisasi; pelaporan akan dilakukan oleh sistem dashboard terintegrasi; sumber listrik akan dididapatkan dari panel surya dan turbin angin; serta AI (artificial intelligence) untuk menjalankan fungsi konsultasi.  

Aq – IoT  dapat memangkas personil hingga hanya berjumlah 1 orang per shift. Personil hanya akan berperan sebagai pengawas, dan hanya menjalankan pekerjaan non rutin untuk berjaga-jaga. Dengan Aq – IoT, profit diperkirakan akan meningkat hingga 75%. Pemilik tambak dapat memiliki lebih banyak lahan tambak, karena lebih dimudahkan dalam pengambilan keputusan dan monitoring terhadap tambak beberapa tambak sekaligus. Dengan meningkatnya profit pemilik tambak berarti potensi untuk menambah jumlah tambak yang dimiliki semakin terbuka. Melalui banyaknya tambak yang ada maka Indonesia bisa menjadi negara produsen no 1 didunia dari produk produk perikanan.

Oleh : Erwin Adriono

Referensi : 

Bonnie Waycott. (2022). IoT for Smarter Aquaculture.

Inayathullah Neyasudeen. (2021). Effect On Auto Feeder Technologies Used In Litopenaus Vannamei Culture.

Jorge A.Ruiz-Vanoye, A.Barrera-Cámara, R., AlejandroFuentes-Penna, OcotlánDíaz-Parra, R.Trejo-MacotelaIsrael, F., & A.Ruiz-JaimesYadiraToledo-Navarro, C.-J. (2021). Internet of Things on sustainable aquaculture system. AI, Edge and IoT-Based Smart Agriculture, 487–503.

Juan Huan, Li, H., Wu, F., & Cao, W. (2020). Design of water quality monitoring system for aquaculture ponds based on NB-IoT. Aquacultural Engineering, 90.

Shavika, G., Gupta, A., & Hasija, Y. (2022). Transforming IoT in aquaculture: A cloud solution. AI, Edge and IoT-Based Smart Agriculture, 517–531.