Mobile Payment adalah metode yang disebut-sebut akan menjadi mega trend berikutnya dalam beberapa waktu kedepan. Selama hampir sepanjang revolusi perangkat mobile, pengamat industri memperkirakan bahwa sifat-sifat yang dibawa perangkat mobile saat ini menandai akan berakhirnya dompet konvensional. Hal ini mulai ditandai dengan adanya kartu debit, kartu kredit yang kemudian akan memberi jalan pada teknologi baru yang tertanam di sebuah perangkat mobile.
Mungkin saat ini kebanyakan orang masih melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit atau dengan uang tunai. Namun hal ini tidak mematahkan prediksi tentang revolusi mobile payment, ini hanya tentang masalah waktu kapan fitur ini akan benar-benar diimplementasikan. Berikut adalah tiga trend terbaru yang ditetapkan untuk membantu mempercepat terwujudnya Mobile Payment:
#1 Buat Mobile Payment Hadir Dalam Berbagai Platform
Saat ini beberapa pemain besar dalam dunia teknologi sudah melakukan ini, seperti Apple Pay, Samsung Pay, Google Pay dan yang baru-baru ini muncul adalah T-Cash yang diusung oleh Telkomsel yang terhitung sebagai perusaahan provider besar di Indonesia. Namun semua perusahaan tersebut masih bekerja pada solusi pembayaran pada homegrown mereka sendiri.
Secara umum mereka memiliki banyak kesamaan, yakni masih bergantung pada Near Field Communication (NFC), Tokenization, Fingerprint dan campuran teknologi lainya untuk memberikan pilihan terbaik bagi pengguna.
4 perusahaan besar ini melakukannya untuk mengintegrasikan mobile payment pada perangkat mobile yang yang mereka usung, untuk mendukung pertumbuhan platform yang mereka gunakan dan untuk visi yang lebih besar. Jika dilihat dari sini, T-Cash yang diprediksi yang akan mampu mengumpulkan basis pengguna yang lebih luas yang datang dari berbagai platform.
#2 Gunakan Perangkat Mobile Untuk Menawarkan Experience yang Lebih Baik
Perusahaan yang telah mengusung fitur mobile payment seharusnya tidak hanya berfokus hanya pada masalah pembuatan mobile payment itu sendiri. Namun perusahaan juga harus memikirkan tentang loyalitas dan mencoba mengubah cara menawarkan produk mereka kepada customer. Perusahaan dapat memanfaatkan kekayaan data yang memiliki history pembelian untuk membuat personal offer pada tiap-tiap customer.
Strategi ini memungkinkan untuk terwujutnya experience yang baik dan memperbesar kemungkinan customer melakukan pembelian.
Yoyo Wallet adalah perusahaan yang telah mengambil pendekatan stategi macam ini. Seperti yang diungkapkan Alain Falys co-founder & CEO Yoyo Wallet, “Banyak perusahaan besar yang saat ini memiliki fokus pada mobile payment, tetapi mereka tidak membawa nilai tambah di luar itu. Kami memanfaatkan data yang didapat dari transkasi untuk mendapatkan insight atau wawasan dan menciptakan personal marketing.” Mengapa mereka melakukanya? Intinya adalah untuk merupah hubungan antara retailer dan customer dengan menawarkan pemasaran yang lebih pribadi dan mengena.
#3 Manfaatkan Perangkat Mobile Menjadi Alat Transaksi yang Lebih Mudah
Ada sejumlah aplikasi mobile payment yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim uang tanpa melalui mesin ATM, dengan alat token atau bahkan transaksi tunai. Ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki mobilitas tinggi namun memiliki tanggung jawab untuk membayar banyak tagihan. Aplikasi ini mengefektifkan pembayaran yang dapat terintegrasi dengan kartu kredit atau debit yang dikemas menjadi sebuah aplikasi. Venmo, Square Cash dan Popmoney adalah contoh perusahaan yang telah menerapkan sistem ini. Mereka memanfaatkan layanan ini untuk membangun basis pengguna yang besar.
Bagaimana dengan Anda? Layanan apa yang Anda pikir sesuai untuk perusahaan bisnis Anda?