Memiliki banyak pengguna, produk menjadi viral, dan bisnis semakin berkembang merupakan suatu gambaran yang ideal saat anda telah selesai membangun sebuah produk aplikasi mobile yang super keren. Akan tetapi ketika aplikasi mobile anda sudah siap untuk diluncurkan tetapi ternyata anda tidak memiliki rencana user acquisition yang cukup matang, oops! bagaimana startup anda bisa menghasilkan pendapatan jika aplikasi yang anda buat tidak dapat menarik orang untuk menggunakannya?
Ternyata setelah aplikasi mobile selesai dibuat menentukan user acquisition merupakan langkah yang cukup krusial bagi startup. Dimana user acquisition merupakan langkah awal bagi startup yang baru saja berkembang untuk mendapatkan pengguna baru. Beberapa hal berikut adalah saran yang bisa anda persiapkan untuk menarik pengguna baru.
1. Optimalisasi Reach
Mengoptimalkan reach menjadi salah satu langkah awal dalam strategi user acquisition, anda dapat memilih dipasar mana produk tersebut berpotensi untuk berhasil dipasarkan. Reach sendiri memiliki arti jumlah jangkauan produk yang anda perkenalkan. Pastikan anda sudah tahu dimanakah produk ini lebih cocok digunakan, atau seberapa besar peluang untuk berhasil di lingkup nasional atau bahkan internasional. Dengan memahami semua hal di atas, anda bisa menyusun rencana yang logis, menemukan insight, dan menentukan tujuan yang pasti.
2. Tebar “Jala”
Pada tahapan ini anda perlu memperluas jaringan untuk memperkenalkan produk. Salah satunya mempromosikan produk aplikasi anda di berbagai media, lalu temukan di mana saja user acqusition yang paling banyak anda dapatkan. Setelah itu, fokuslah pada media yang memberikan hasil terbaik dan optimalkan user acquisition dari media tersebut.
Dengan cara ini memungkinkan didapatkannya user acquisition terbanyak dari cara yang paling jarang digunakan kompetitor. Dengan begitu, anda tidak terlalu memiliki banyak pesaing dan produk anda bisa mendapatkan perhatian lebih dari pengguna.
3. Hitung Jumlah LTV of Users Produk
LTV merupakan singkatan dari Lifetime Value, sesuatu yang menunjukkan nilai dari seorang pengguna saat ini dan seberapa berharga pengguna tersebut bagi perusahaan. Menarik valuable user adalah salah satu aspek penting dalam menyusun strategi user acquisition yang baik. Karena itu, milikilah valuable user dalam jumlah yang banyak.
Dalam menentukan LTV pengguna, anda hanya perlu menghitung monetisasi dan retention seorang pengguna. Kemudian, anda bisa melihat seberapa berharganya pengguna tersebut. Berapa banyak seorang user menghabiskan waktu dalam aplikasi anda, berapa sering mereka menggunakannya, dan yang paling penting, berapa banyak mereka bisa “mengajak” orang lain menjadi pengguna, baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Analytics
Menganalisis strategi yang telah anda lakukan itu penting. Sejumlah metric atau analytics akan banyak terlibat di dalamnya. Nah, bagi anda yang merasa lemah saat berkaitan dengan angka atau grafik, kuatkan mental untuk mencapai keberhasilan user acquisition.
Selain itu dengan memanfaatkan analytics, anda akan mengetahui berapa banyak orang yang mengakses web atau aplikasi mobile. Sehingga anda bisa mengukur tingkat keberhasilan produk yang anda buat. Anda dapat menghitung hal-hal seperti retention rates, conversion rates, page views, jumlah reach dan interaksi di media sosial, serta lain sebagainya. Dengan demikian, anda akan tahu apakah strategi user acquisition anda berhasil atau tidak.
Setelah anda mengetahui hasilnya jangan kecewa apabila jumlah metric yang tampil di analytics anda tidak sesuai dengan ekspektasi. Lakukan analis ulang dan temukan apa penyebabnya, lalu atur kembali strategi user acquisition yang lebih baik.
Sekarang sudah tahu kan apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengatur strategi user acquisition yang tepat. Perlu dicatat, anda juga perlu mengetahui profil produk, calon pengguna, dan memahami target sebelum menentukan strategi user acquisition.
Selamat mencoba!