Blog Home
Table of Content

Istilah Mockuping dalam Desain dan Kenapa Klien harus Tahu?

By : Andik Saputra 09 September 2021

Istilah Mockuping dalam Desain dan Kenapa Klien harus Tahu?

Photo by Tranmautritam from Pexels

Pengembangan aplikasi merupakan pekerjaan kompleks yang lakukan oleh developer. Dari proses yang kompleks tersebut, maka sangat penting setiap detail kecil dalam setiap prosesnya. Pada proses desain misalnya, khususnya dibidang UX, terdapat istilah yang disebut mockuping, apa itu mockuping dan apa yang membuat itu penting bagi klien? 

Mockup merupakan representasi desain dengan fidelity menengah-tinggi, dan statis. Mockup seringnya berupa rancangan desain visual. Mockup yang dibuat dengan baik dapat merepresentasikan struktur informasi, memvisualisasikan konten dan mendemonstrasikan fungsi dasar dalam jalan yang statis dan mengajak klien untuk secara langsung mengulas sisi visual dari proyek tersebut, ini menjadi sangat penting karena proses mockuping menjadi representasi dari tampilan aplikasi yang sebenarnya. Namun, pengertian mockup terkadang bias dengan wireframe dalam proses desain antarmuka pengguna. Sebenarnya apa yang membedakannya? 

Wireframing adalah representasi dasar dari suatu produk, menunjukkan bagian-bagian utamanya tanpa terlalu banyak detail.

Wireframe adalah kerangka proyek yang biasanya terdiri dari kotak abu-abu dan garis yang menunjukkan kemana setiap elemen harus pergi.

Image Source :  https://www.plexable.com/

Kapan designer menggunakan Mockup?

Mockuping berarti membuat representasi produk dengan lebih banyak detail dibandingkan dengan wireframe, termasuk konten, frame, branding, dan detail visual.

Pada pekerjaan designer, Mockuping adalah langkah penting setelah wireframing. Mockup memiliki visualisasi yang statis, karena tidak interaktif atau dapat diklik. Mengingat fokusnya pada aspek visual, mockup dapat digunakan untuk pengambilan keputusan tentang antarmuka pengguna. 

Proses mockuping biasanya digunakan untuk mendapatkan umpan balik tentang proyek, atau untuk mendapatkan persetujuan awal dari klien. Karena sifat visualnya, mockup memiliki daya tahan yang lebih tinggi dan jauh lebih cepat untuk dibuat daripada prototype. Mockup dapat menjadi pengumpul respon balik yang baik. Dan jika ditempatkan dalam konteks keseluruhan proses desain, dapat membentuk halaman  dokumentasi yang baik untuk setiap proyek klien. Dalam prosesnya, mockup selain sebagai pelengkap wireframing, ia juga berperan penting dalam langkah selanjutnya yakni prototyping. 

Prototyping mengacu pada penciptaan bentuk yang paling dekat dengan produk jadi.

Sebuah prototipe bersifat interaktif, memungkinkan simulasi interaksi pengguna, dan dengan demikian dapat digunakan untuk pengujian produk. Membuat prototipe bisa memakan waktu cukup lama, tetapi bisa sangat berguna untuk menguji produk sebelum pengembangan.

Proses Mockuping yang dilakukan dengan baik dapat merepresentasikan struktur informasi, memvisualisasikan konten dan mendemonstrasikan fungsi dasar dan mengajak klien untuk secara langsung mengulas sisi visual dari proyek tersebut, ini menjadi sangat penting karena proses mockuping menjadi representasi dari tampilan aplikasi yang sebenarnya.