Sering kali dalam penyusunan sebuah desain dan pengalaman pengguna (UX), designer tidak mengikuti seakan seluruh tim lain dalam prosesnya. Sehingga terjadi kesalahpahaman atau arus komunikasi yang kurang baik antara satu tim dengan tim lain.
Akibatnya, banyak dari mereka kurang berempati terhadap pengguna, tidak memiliki kesadaran tentang masalah pengalaman pengguna (UX) bahkan lebih buruk, mereka tidak memiliki visi yang sama terhadap suatu produk. Salah satu metode yang membantu tim secara kolaboratif menganalisis temuan penelitian sea ide dari masalah terkait pengembangan suatu produk adalah Diagram Afinitas.
Apa itu Diagram Afinitas?
Diagram afinitas adalah suatu metode yang mengacu pada peng-organisasian fakta terkait ke dalam kelompok yang berbeda.
Dalam menciptakan pengalaman pengguna (UX), diagram ini digunakan untuk mengorganisasi ide yang muncul dalam pemecahan suatu masalah, desain strategi dan visi yang akan dicapai.
Bagaimana langkahnya?
1. Membuat catatan tempel
Selama forum pengumpulan ide, peserta atau fasilitator forum menulis setiap gagasan pada kertas tempel, yang berisi pengamatan, temuan, atau ide.
2. Mengatur catatan dalam kelompok
Setelah sesi mengumpulkan ide, kemudian ide tersebut di kelompokan ke dalam kategori, memprioritaskan setiap catatan, dan menentukan langkah selanjutnya dalam desain atau penelitian lebih lanjut.
Kesimpulannya adalah diagram afinitas membantu mengorganisasikan Ide desain dan temuan user Experience (UX) ke dalam kelompok yang berbeda secara kolaboratif.