Images by: Freepik
Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pertanian. Adanya pengimplementasian teknologi IoT menjadikan proses pertanian lebih mudah dan efisien. Berbagai perangkat smart farming juga telah membantu petani mengontrol proses bercocok tanam maupun beternak dengan lebih baik.
Seiring meningkatnya permintaan pangan, berdampak pula pada meningkatnya permintaan teknologi smart farming di seluruh dunia. Pada tahun 2024, pangsa pasar IoT di bidang pertanian diproyeksikan mencapai $3,90 triliun.
Perkembangan Pasar IoT di Sektor Pertanian
Pasar IoT di sektor pertanian mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti peningkatan teknologi pertanian, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan kebijakan pertanian yang diterapkan di berbagai negara menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ini.
Tingkat pertumbuhan tahunan pasar IoT diperkirakan sebesar 5,66% (CAGR 2024-2028). Nilai impor dalam sektor pertanian juga ikut meningkat, dengan proyeksi mencapai US$949,7 miliar pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan dan permintaan yang tinggi untuk pembangunan IoT yang=d dapat mendukung pertanian. Berikut ini beberapa contoh penerapan IoT di bidang pertanian.
Penerapan IoT di Sektor Pertanian
- Smart Farming
Dengan menghubungkan sensor IoT, petani dapat lebih mudah memantau lingkungan dan kondisi tanaman, mulai dari monitoring suhu, udara, dan intensitas cahaya. Dengan data-data ini petani dapat mengoptimalkan metode pertanian, meminimalisir risiko serangan hama, hingga dapat menentukan takaran penggunaan pupuk dan pestisida untuk mencapai efisiensi optimal.
Selain itu, IoT dapat membantu sistem irigasi otomatis yang dapat memantau tingkat kelembaban tanah secara real-time. Ketika kondisi menjadi terlalu kering, sistem secara otomatis memberikan air pada tanaman, dan membantu kontrol agar lebih menghemat penggunaan air.
- Drone Pertanian
Drone pertanian dilengkapi dengan kamera yang dapat terbang melintasi lahan pertanian yang luas. Hal ini memudahkan pengelola ladang dapat memantau kondisi lingkungan dan tanaman hanya menggunakan perangkat secara realtime.
Contoh penerapan smart drone telah dilakukan oleh Petrokimia Gresik. Dengan memanfaatkan mini drone mempermudah mereka untuk mengaplikasikan pupuk nano, mengambil data geospasial, dan soil test kit untuk mengukur unsur hara pada tanah. Sehingga dengan kecanggihan teknologi ini petani tidak perlu lagi mengelilingi sawah atau kebun untuk menyemprot pupuk maupun pembasmi hama dan proses penyebaran pupuk menjadi lebih cepat dan efisien.
- Field Monitoring System (FSM)
FMS merupakan sistem yang dirancang dengan penggabungan teknologi untuk mengontrol kondisi pertanian secara real-time. Sistem ini menggunakan berbagai sensor dan perangkat Internet of Things (IoT) untuk mengumpulkan data, seperti kondisi tanaman, kondisi tanah, cuaca, prediksi hasil panen, hingga potensi serangan hama.
Penerapan FMS telah digunakan oleh PT. Kuan Fa Indonesia, perusahaan smart green house yang terletak di Lembang, Bandung. Sistem ini menggabungkan berbagai parameter seperti suhu, kelembaban udara, dan intensitas cahaya secara real-time melalui sensor. Petani dapat mengelola kondisi rumah kaca melalui smartphone untuk menjaga kesehatan tanaman dan mengoptimalkan hasil panen. https://www.instagram.com/greenhouse_indonesia/?hl=en .
Manfaat IoT di Sektor Pertanian
- Optimalisasi Air
Dengan mengimplementasikan sensor IoT pada perangkat atau mesin, petani dapat memantau kelembaban tanah dan kondisi lingkungan, serta mengoptimalkan penggunaan air dalam irigasi. Data yang diperoleh dari sensor IoT memungkinkan penjadwalan irigasi yang lebih presisi, mengurangi pemborosan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
- Peningkatan Efisiensi Energy
Teknologi IoT memungkinkan penggunaan energi yang lebih efisien dalam pertanian, terutama dalam sistem irigasi, pencahayaan, dan penggunaan alat pertanian. Penggunaan sensor dan sistem kontrol otomatis memungkinkan petani untuk mengoptimalkan penggunaan energi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Hal ini tentunya dapat membantu dalam mengurangi pemborosan energi dan biaya operasional.
- Peningkatan Produktivitas dan Penggunaan Hasil
Selain dapat mengoptimalkan penggunaan air dan efisiensi energy, IoT juga memudahkan petani memantau dan mengelola kondisi lingkungan dan tanaman secara real-time, sehingga kegiatan pertanian lebih produktif dan dapat menghasilkan hasil panen yang lebih berkualitas.
Dengan adanya data yang akurat dan cepat, petani dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, mencegah penyakit, dan memastikan bahwa tanaman tumbuh dengan baik.
Perkembangan teknologi IoT telah banyak membantu industri maupun pengembangan sektor pertanian, selain itu pengimplementasian IoT juga berpengaruh besar pada sektor industri. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai IoT dalam bidang Industri, kunjungi halaman berikut. https://crocodic.com/aplikasi-dan-manfaat-iot-untuk-industri/