Blog Home
Table of Content

Kenali User Intent Audiens, untuk Penuhi Kebutuhan Target Pasar Anda

By : Eka Devi 23 September 2020

Kenali User Intent Audiens, untuk Penuhi Kebutuhan Target Pasar Anda

Terdapat tiga tahapan niat konsumen dalam melakukan pembelian yang biasa disebut See-Think-Do. Tolok ukur keberhasilan sebuah program marketing tidak hanya revenue atau jumlah transaksi. Sebagai contoh, bisa saja orang melihat produk Anda, tapi sedang tidak membutuhkannya. Atau dia berminat, tapi baru akan membeli kapan-kapan. Meski tidak terjadi pembelian, bukan berarti program marketing itu gagal.

Anda harus paham bahwa audiens memiliki tiga tahapan niat (user intent), yang disebut See-Think-Do. Tergantung dari niat mana yang Anda incar, strategi marketing yang efektif akan berbeda. Ukuran keberhasilannya pun berbeda pula. Seperti apa perbedaannya? Mari kita pelajari bersama.

  1. See (Melihat)

See adalah orang-orang yang merupakan target pasar, tapi belum mengenal atau butuh produk Anda. Strategi marketing bagi audiens See bertujuan untuk memperkenalkan brand. Jadi Anda harus merancang iklan dengan branding yang kuat.

Brand Awareness

Buat sesuatu yang bisa menarik perhatian audiens, sehingga mereka tahu tentang produk yang Anda tawarkan. Perhatikan situs apa yang mereka kunjungi, konten apa yang mereka sukai, dan apa keyword yang mereka cari. Jangan pusing memikirkan interaksi atau engagement, yang penting Anda menjangkau audiens seluas mungkin.

Metrik yang perlu kamu perhatikan dari sebuah Brand Awareness:

  • Add view
  • Aktivitas sosial media (like, share, komentar, jumlah follower, dan sebagainya)
  • Jumlah pengunjung baru di situs
  1. Think (Mempertimbangkan)

Think adalah orang-orang yang butuh atau ingin belanja suatu produk, tapi tidak akan langsung melakukannya (tidak urgent, belum waktunya, atau alasan lain). Pemasaran bagi orang-orang dengan niat Think bertujuan untuk menunjukkan keunggulan produkmu.

Pemasaran di tingkat ini punya audiens target yang lebih sempit. Saatnya kamu menunjukkan hal-hal yang lebih detail. Misalnya apa value yang kamu junjung, apa keuntungan yang mereka dapat dari brand milikmu.

Tumbuhkan relasi jangka panjang, misalnya lewat pendaftaran email, fitur notifikasi, serta wishlist. Buat agar pengguna merasa nyaman berada di ekosistem brand milikmu. Meski mereka belum menjadi konsumen, jangan sampai mereka pergi dengan tangan hampa.

Click-through iklan

  • Bounce rate situs (berapa banyak pengguna yang datang lalu langsung pergi tanpa melakukan apa-apa)
  • Persentase assist (rasio pembelian yang terjadi akibat pengguna melihat iklan, mengunjungi situs, dan datang kembali untuk membeli)
  • Pendaftaran newsletter
  • Penambahan produk ke wishlist
  • Pembacaan review produk
  1. Do (Membeli)

Orang-orang dengan niat Do adalah mereka yang akan segera membeli. Kita tentu ingin mereka membeli produk kita. Jadi tujuan pemasaran di tahap Do adalah untuk memudahkan pembelian.

Wolf of Wall Street

Iklan tahap Do harus disertai dengan suatu call-to-action (misalnya tombol Buy Now), dan menunjukkan produk-produkmu secara spesifik beserta keunggulannya. Kamu juga bisa memasang iklan produk di situs lain yang ditujukan untuk orang-orang yang sudah pernah mampir ke situsmu. Cara ini disebut remarketing.

Semakin mudah user membeli, semakin sering mereka akan melakukannya.

User experience aplikasi pun sejatinya merupakan bagian dari strategi marketing. Rancanglah UX sehingga tombol-tombol penting (add to cart, checkout, dsb) mudah ditemukan. Minimalkan jumlah informasi yang perlu diisi saat hendak melakukan pembelian. Semakin mudah user membeli, semakin sering mereka akan melakukannya.

 Conversion rate

Berapa banyak orang yang meninggalkan cart tanpa membeli.

Revenue/pemasukan

Pemahaman user intent akan membantumu merancang strategi pemasaran dan mengukur keberhasilannya dengan lebih baik. Bila kamu bisa merancang aplikasi atau situs sedemikian rupa sehingga seluruh user intent dapat terakomodasi, itu lebih baik lagi.

Kenali kebutuhan target pasarmu, supaya kamu bisa melayani mereka dengan optimal.

Sumber : Google Primer