Blog Home
Table of Content

IoT untuk Industri Pertambangan di Indonesia

By : crocodic 20 October 2023

IoT untuk Industri Pertambangan di Indonesia

Photo by Vlad Chețan

Indonesia memiliki industri pertambangan yang sangat besar dalam skala dunia. Beberapa komoditas utama yang di produksi dalam pertambangan Indonesia termasuk batu bara, minyak dan gas bumi, timah, nikel, emas, tembaga, serta banyak logam dan mineral lainnya.

Indonesia adalah salah satu produsen batu bara terbesar di dunia dan juga memiliki sumber daya mineral yang kaya. Pertambangan memiliki kontribusi besar terhadap penerimaan negara dan lapangan kerja di Indonesia. Namun, sektor ini juga memiliki tantangan lingkungan dan sosial yang perlu dibatasi, seperti masalah deforestasi, konflik lahan, dan dampak lingkungan lainnya.

Menurut Badan Pusat Statistik, Ekspor Batu Bara Menurut Negara Tujuan Utama di tahun 2022, Indonesia telah mengekspor lebih dari 360 juta ton batu bara dengan India sebagai tujuan terbesar di tahun tersebut dengan 110 juta ton batu bara. Adapun target produksi batu bara Indonesia yang dicanangkan pemerintah Indonesia di tahun 2022 mencapai 663 juta ton. Sementara untuk tahun 2023, target produksi batu bara di Indonesia mencapai 694,5 juta ton.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki industri besar di bidang pertambangan. Ditambah lagi dengan target produksi yang terus meningkat setiap tahun, perlu ada inovasi dalam proses produksi demi mencapai target. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan adalah pemanfaat internet of things (IoT). Di era sekarang ini, apapun serba menggunakan internet, serba otomatis, serta dapat diakses secara mobile. Oleh karena itu, penerapan IoT untuk pertambangan menjadi hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Aplikasi IoT untuk Pertambangan

Teknologi IoT bisa digunakan di berbagai lini di industri pertambangan. IoT dapat diterapkan untuk monitoring unit mesin, monitoring proses produksi, hingga pengawasan keamanan. Di bawah ini beberapa contoh penerapan IoT untuk pertambangan yang dapat diimplementasikan pada pertambangan di Indonesia.

  1. Manajemen Aset dan Logistik dengan memanfaatkan RFID untuk memonitor peralatan, kendaraan, dan persediaan di seluruh tambang.
  2. Smart Helmet yang dirancang khusus untuk industri pertambangan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja tambang dengan mendeteksi kualitas udara dan kejadian berbahaya di lingkungan kerja mereka.
  3. Sistem deteksi, peringatan, pemantauan, dan pencegahan kebakaran untuk tambang batu bara. Sistem ini sangat penting mengingat kebakaran pada area tambang sangatlah berbahaya sehingga memerlukan sistem yang efisien untuk deteksi dan pencegahan.
  4. Monitoring Kesehatan Mesin, Sensor IoT dapat dipasang pada peralatan tambang seperti truk penambangan, alat berat, dan mesin penggalian untuk memantau suhu, tekanan, getaran, dan kondisi mesin lainnya. Data ini dapat digunakan untuk menjadwalkan pemeliharaan preventif dan menghindari kerusakan mesin yang tidak terduga.
  5. Pengawasan Keamanan Area Tambang, Kamera dan sensor keamanan dapat dipasang di berbagai titik di area tambang untuk mengawasi kegiatan dan mencegah akses ilegal. Teknologi pengenalan wajah dapat digunakan untuk mengontrol akses ke area tertentu.
  6. Optimisasi Produksi, Data dari sensor IoT dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi tambang.
  7. Manajemen Operasi Jarak jauh, IoT memungkinkan manajer tambang untuk memantau operasi dan mengambil keputusan dari jarak jauh.  Hal ini sangat berguna untuk tambang yang berlokasi di daerah terpencil atau berbahaya.

Dan masih banyak lagi teknologi IoT yang dapat diterapkan pada industri pertambangan.

Tantangan IoT untuk Pertambangan

Dalam pelaksanaanya menerapkan teknologi IoT pada industri pertambangan tentu terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, diantaranya : 

Keamanan Privasi Data

Keamanan data adalah kekhawatiran utama dalam mengumpulkan dan mengirimkan data dari perangkat IoT. Sehingga perlu perhatian ekstra dalam mengimplementasikannya.

Risiko Fisik Perangkat

Tentu dengan aktivitas pertambangan yang sangat aktif dan lokasi yang ekstrim dapat menimbulkan risiko kerusakan perangkat maupun komponen IoT yang telah diinstalasi. Sehingga dalam menerapkannya perlu diperhatikan lokasi komponen dan kualitas komponen.

Biaya Implementasi

Biaya dalam penerapan teknologi IoT tentu menjadi tantangan dimana ini melibatkan investasi dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur lain yang digunakan.

Keterbatasan Infrastruktur Komunikasi

Di beberapa industri pertambangan mungkin masih ada yang memiliki akses area yang memiliki infrastruktur komunikasi yang kurang, sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk menerapkan teknologi tersebut.

Kesesuaian Regulasi dan Kebijakan

Dalam pengaplikasiannya teknologi IoT tentu harus memastikan bahwa telah mematuhi regulasi dan kebijakan industri pertambangan.

Keterampilan dan Pendidikan

Dalam pengaplikasiannya teknologi IoT ini tentu memerlukan keterampilan baru dan pelatihan khusus bagi pegawai yang sebelumnya masih menggunakan teknologi konvensional.

Perawatan dan Pemeliharaan

Perangkat IoT perlu mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang baik sehingga dapat beroperasi dengan baik pula, sehingga dalam menerapkan teknologi IoT tentu perlu mengedepankan perawatan dan pemeliharaan yang baik.

Adopsi Teknologi

Dalam beberapa kasus mungkin ada yang kurang tertarik dalam menggunakan teknologi IoT untuk industri pertambangannya, hal ini mungkin karena kurangnya pengetahuan tentang besarnya manfaat penerapan teknologi IoT untuk industri pertambangan. Sehingga perlu adanya kesadaran dan ada resistensi terhadap perubahan perkembangan zaman.

Pengaplikasian IoT di pertambangan tentu menimbulkan tantangan baru dibandingkan dengan cara kerja saat ini. Anda dapat mempertimbangkan vendor yang berpengalaman seperti Crocodic, untuk membantu perusahaan mempersiapkan infrastruktur IoT. Simak apa yang dapat kami kerjakan di bidang IoT untuk industri anda di : IoT Developer Indonesia – We build custom IoT System

Artikel oleh : Abdul Hafid Assidiq

Referensi

BPS. Ekspor Batu Bara Menurut Negara Tujuan Utama, 2012 – 2022. https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1034/ekspor-batu-bara-menurut-negara-tujuan-utama-2012-2022.html. Diakses pada 12 Oktober 2023.

Hal Open Science. A Comprehensive Review on Internet of Things (IoT) and its Implications in the Mining Industry. https://hal.science/hal-02940030v1/document. Diakses pada 12 Oktober 2023