Dengan teknologi IoT, ada dua issue yang menjadi perhatian dalam operasional rumah sakit. Dua issue tersebut adalah monitoring kondisi pasien dan penggunaan energi. Piranti IoT yang saling terhubung dengan koneksi internet, menjadi salah satu kunci untuk memberikan solusi yang lebih baik untuk kedua hal tersebut.
IoT untuk monitoring pasien
Menurut Muralidharan, kemampuan IoT ada 6, yaitu
- Location Sensing,
- Traffic Monitoring,
- Environmental Monitoring,
- Remote e-health Monitoring,
- Remote Monitoring, and
- Secure Communication and Ad-hoc Network
Dengan kemampuan tersebut, IoT digadang-gadang dapat memberikan kontribusi yang signifikan di industri healthcare. Beberapa studi juga telah dilaksanakan untuk mengembangkan cakupan aplikasi IoT di bidang kesehatan.
IoT dalam dunia kesehatan, lebih spesifik lagi di lingkungan rumah sakit, akan banyak memanfaatkan teknologi wearable. Teknologi ini akan memungkinkan kondisi vital seseorang dapat dibaca dan dipahami oleh mesin. Sehingga penurunan kondisi vital dapat diketahui secara historical maupun real time.
Beberapa aplikasi dalam konteks monitoring ini diantaranya adalah pemantauan pasien, deteksi jatuh, deteksi gangguan gerak, pemantauan tidur, evaluasi level resiko klinis suatu penyakit, pemantauan kondisi kesehatan, segmentasi citra medis, deteksi jika ada serangan, dan sensor yang ditanam di dalam tubuh.
Layer dalam Implementasi IoT
Ada beberapa layer yang perlu diperhatikan terkait implementasi IoT di bidang ini. Layer tersebut adalah :
- Sensing layer. Kita perlu memperhatikan bagaimana kita mengumpulkan data. Teknologi penginderaan/sensing ini terbagi menjadi tiga tipe,
Wearable Sensor: misalnya untuk Sensor elektrokardiogram – EKG;
Resistor – LDR; Sensor Detak Jantung: Sunrom-1157; Sensor fisiologis – Spirometer.
Ambient Sensor; Sensor suhu (LM35); Termometer; Higrometer; Detektor kebisingan; Sensor kelembaban; Detektor gerak.
Sensor lokasi; Inframerah, Zigbee, RFID Aktif; Biner sensor (Jendela, Kontak pintu, Saklar lampu, Saklar kendali jarak jauh);
- Networking Layer. Layer ini mengelola pengiriman data ke server jarak jauh serta untuk menghubungkan sistem dan platform.
- Remote Server Layer. Layer ini mewakili teknologi komputasi jarak jauh dari sistem IoT.
- Knowledge Layer. Layer ini mencakup pengambilan keputusan dan modul analisis dari sistem IoT tempat pemrosesan pengetahuan dilakukan.
- Application Layer. Termasuk platform layanan yang digunakan oleh setiap pemangku kepentingan sistem
Source
Dhariwal, Kunal & Mehta, Ashish. 2017. Architecture and Plan of Smart hospital based on
Internet of Things(IOT). IRJET. Vol 4.