Dunia mobile apps development terus berkembang, masing-masing vendor melakukan inovasinya masing-masing, tak terkecuali bagi Apple selaku pihak yang memberikan standarisasi-standarisasi bagi Mobile Apps Development iOS. Bagi Mobile Apps Developer di Indonesia dapat melihat seperti apa standar-standar baru yang diberikan Apple untuk Platform nya pada WWDC yang telah terjadi beberapa bulan yang lalu.
Dan kabar baik bagi Mobile Apps Developer iOS yang menyukai Augmented Reality, dalam pagelaran WWDC tersebut Apple memperkenalkan iOS 12 yang disertai fitur baru didalamnya yaitu ARKit 2. Sebelumnya ARKit telah muncul di dalam bagian iOS 11 setahun yang lalu dan telah tersebar dibanyak device. ARKit merupakan tool yang disediakan langsung oleh Apple untuk melakukan development teknologi Augmented Reality dengan lebih mudah dan mendapat support langsung dari Apple. Dibanding menggunakan third party library yang bisa saja kurang baik atau sudah baik namun berbayar tentu lebih memilih ARKit untuk mengembangkan Augmented Reality, dan juga Apple benar – benar fokus dalam teknologi ini dengan dibuktikan dengan munculnya ARKit 2 ini.
Lalu sebenarnya apakah perkembangan besar didalam ARKit 2 ini?
Pengalaman berbagi bersama
Pernah menggunakan teknologi AR, kemudian ingin membagikan hal yang ditemukan ke teman? Atau ingin menggunakan teknologi AR bersama teman dengan device masing – masing? Hal itu telah dikembangkan di ARKit 2.
Jadi dalam menggunakan aplikasi AR, beberapa user dapat dipertemukan dalam satu dimensi. Bila ada user-A yang telah menggunakan aplikasi maka user-B dapat masuk ke dunia dari user-A, jadi jika ada interaksi yang dilakukan user-A kepada objek AR maka akan terpengaruh juga di user-B. Dan akhirnya tidak akan pernah lagi bila temanmu ingin melihat aplikasi yang digunakan akan meilhat ke layar yang sama denganmu.
Ini merupakan hal penting dimana saat ini pengguna aplikasi lebih sering menyendiri karena tidak bisanya melakukan kegiatan bersama orang lain dengan perangkat mobile masing – masing. Pengalaman melakukan kegiatan bersama akan lebih menyenangkan.
Pendeteksian Objek 3D
Memang sebelumnya sudah ada deteksi objek 3D. Karena sebelumnya proses pendeteksian terhadap objek 3D hanya seperti melakukan pendeteksian gambar 2D yang dimodifikasi sehingga seperti pendeteksian objek 3D. Namun di ARKit 2 pasti adanya improvement di 3D object dectection seperti meningkatnya akurasi dalam menentukan informasi seperti ukuran dan bentuk tentang objek yang dideteksi. Dalam Mobile Apps Development pendeteksian objek sangatlah penting di AR. Lebih mudah memberikan target di objek 3D yang mudah ditemukan dibanding harus memberikan gambar 2D khusus.
File Format Baru
Universal Scene Description (USDZ) merupakan format file baru yang dapat digunakan untuk objek AR. File format ini merupakan kolaborasi antara Apple dengan Pixar. Nantinya saat development akan jauh lebih mudah dalam proses membuat objek AR dengan animasi yang keren. Format ini juga bisa saja menjadi format standard untuk objek AR dalam mobile application karena file dalam format ini akan berjalan lebih optimal. Kerennya lagi file dalam format ini juga memungkinkan untuk dibagikan diberbagai platform, sehingga di setiap platform dapat melihat objek tersebut.
AR Quick Look
Melanjutkan bahwa objek 3D dengan format USDZ dapat dikirimkan ke berbagai platform, maka di iPhone maupun iPad objek yang diterima dapat dilihat langsung di dunia bukan seperti hanya melihat foto 2D di phone
Untuk produk Apple sendiri ARKit 2 akan terimplementasi dan hanya bisa digunakan di iOS 12 dan macOS Mojave, karena memang fitur baru seperti penjelasan di awal. Apple benar – benar fokus ke AR dengan tidak menurunkan proses development AR nya. Dengan munculnya ARKit 2 sudah membuktikan keseriusannya dan pastinya akan muncul fitur – fitur baru yang tentunya akan membuat fitur AR sangat dibutuhkan. Proses Mobile Apps Development pastinya juga akan dimudahkan dengan library yang langsung disupport oleh Apple. Hal ini juga merupakan langkah Apple untuk bisa bersaing dalam teknologi AR nya.