Beberapa waktu yang lalu, ChatGPT dan Bard diluncurkan sebagai platform berbasis AI yang dapat melakukan berbagai macam tas, dari menjawab pertanyaan hingga membuat coding. Di tahun 2023, Elon Musk akhirnya merilis platform serupa, yang ia namakan GROK. Dirilis pada 4 November, performa GROK digadang-gadang melebihi kemampuan GPT-3,5 lho.
GROK dirilis oleh xAI, perusahaan yang bermarkas di San Francisco dan Palo Alto. Nama GROK diambil dari buku “Stranger in a Strange Land” karya Robert Heinlein yang terbit pada 1961. Menurut VOA Indonesia, GROK memiliki arti untuk mengerti sesuatu secara utuh dan intuitif.
Kemampuan GROK
Versi GROK saat ini (November 2023) adalah GROK-1. Prototype Large Learning Models (LLM) ini dikembangkan dengan 33 miliar parameter, dengan kemampuan mendekati LLaMa 2 walaupun resource yang dipergunakan hanya setengahnya.
Evaluasi yang dilakukan menggunakan sejumlah tes pembelajaran mesin standar, seperti GSM8k untuk soal matematika sekolah menengah dan MMLU untuk pertanyaan pilihan ganda multidisiplin, menunjukkan bahwa GROK-1 unggul di atas model-model lain dalam kelas perhitungan yang sama. LLM ini mencapai hasil 63,2% dalam tugas pemrograman HumanEval dan 73% dalam MMLU.
Data benchmark di atas menunjukkan bahwa GROK-1 melampaui performa pendahulunya seperti GPT3.5 atau Inflection-1. Performa GROK-1 digadang-gadang hanya dilampaui oleh model yang dilatih dengan lebih banyak data dan sumber daya perhitungan, seperti GPT-4.
xAI mengatakan bahwa salah satu fokus penelitian utama mereka adalah memastikan bahwa GROK dapat memberikan informasi yang konsisten dan dapat diandalkan. Mereka sedang mengejar berbagai arah penelitian yang menjanjikan, yaitu :
- GROK akan menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu pengawasan yang scalable. Ini akan memudahkannya untuk memberikan umpan balik yang konsisten dan akurat, terutama saat kita berurusan dengan codingan yang panjang atau langkah penalaran yang sulit.
- Untuk memastikan keamanan dan keandalannya, GROK akan diintegrasikan dengan verifikasi formal. Hal ini akan meningkatkan kapabilitas GROK memberikan mengurangi kondisi ambigu dan Hal ini akan memungkinkan kami untuk mengevaluasi GROK tanpa perlu umpan balik manusia atau interaksi dengan dunia nyata.
- Selain itu, xAI juga mengutamakan keamanan melalui peningkatan ketahanan GROK terhadap serangan jahat dan memberikan kemampuan lain teks agar GROK dapat menggunakan indera seperti speech dan audio untuk berinteraksi secara real time.
Penggunaan GROK
GROK dikembangkan berdasarkan style Hitchhiker’s Guide to the Galaxy, dengan kemampuan humor dan sarkasme. Berbeda dengan generatif AI yang lain, GROK juga diklaim dapat menjawab pertanyaan yang sensitif dan dengan jawaban yang tidak politis.
Tertarik menggunakan GROK? sayangnya, pada saat artikel ini dibuat (November 2023) GROK-1 baru bisa digunakan oleh pengguna platform X Premium di daerah Amerika Serikat. Sepertinya kita harus sedikit bersabar ya.