Blog Home
Table of Content

Teknologi IoT untuk Pemantauan Pasien Jarak Jauh

By : Sapto 31 January 2024

Teknologi IoT untuk Pemantauan Pasien Jarak Jauh

Image by Freepik

Penyakit Alzheimer merupakan suatu kondisi yang secara perlahan merusak daya ingat hingga memengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seiring berkembangnya kondisi ini, individu dapat mengalami penurunan kognitif serta kehilangan kemandirian, dan kesulitan dalam fungsi motorik.

Teknologi Internet of Things (IoT) dapat dimanfaatkan dalam pemantauan pasien alzheimer ini. Tulisan ini mengacu pada jurnal terbitan Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science pada tahun 2023. Dalam penelitian tersebut, dikembangkan sebuah prototype sistem IoT yang fungsi utamanya adalah monitoring kondisi dan posisi pasien alzheimer. Artikel ini membahas pengaplikasian IoT untuk bidang kesehatan, khususnya pemantauan jarak jauh.

Teknologi IoT untuk Pemantauan Pasien Jarak Jauh

Prototipe IoT dalam penelitian tersebut menggunakan papan NodeMCU-23DSP, modul sistem pemosisi global Neo-06 (GPS), dan modem nirkabel/router Wi-Fi untuk melacak lokasi pasien Alzheimer secara real-time. Prototipe ini dirancang untuk dipakai oleh pasien seperti jam tangan. 

diagram
Diagram Sistem Monitoring
(Source : Jurnal Using IoT technology for monitoring Alzheimer’s and elderly patients)

Wearable Sensor 

Sistem ini dilengkapi dengan sensor yang memantau kondisi tubuh pasien. Sensor-sensor ini ditempatkan pada tubuh pasien untuk terus-menerus memantau tanda-tanda vital dan data kesehatan lainnya. Penggunaan perangkat wearable yang dilengkapi dengan teknologi IoT dapat memonitor tanda-tanda vital seperti detak jantung, tekanan darah, dan saturasi oksigen, memberikan data kesehatan secara real-time kepada keluarga dan tenaga medis. 

Teknologi Wi-Fi

Prototipe IoT menggunakan teknologi Wi-Fi untuk mentransmisikan data yang dikumpulkan oleh sensor. Hal ini memungkinkan tenaga medis dan keluarga untuk mengakses data kesehatan pasien meskipun berada di tempat yang berbeda. Dengan demikian akan mengurangi kebutuhan untuk kunjungan rumah sakit. 

Modul GPS 

Untuk pelacakan lokasi, prototipe mengintegrasikan modul sistem GPS Neo-06. Komponen ini memungkinkan pemantauan lokasi pasien secara real-time, yang bermanfaat ketika pasien lupa tempat tinggalnya. Implementasi modul GPS untuk mengumpulkan data lokasi, yang kemudian dikirimkan ke modem nirkabel/router Wi-Fi. 

Blynk Platform

Aplikasi Blynk 2.0 digunakan untuk mengontrol dan memantau prototipe IoT secara remote. Informasi yang dikirimkan akan dapat ditampilkan melalui dashboard yang dibuat menggunakan platform ini. Platform ini menawarkan fitur seperti sinkronisasi data real-time, push notification, notifikasi pesan, serta menyediakan interface yang mudah digunakan untuk mengakses dan mengelola data kesehatan pasien. Blynk memungkinkan pemantauan jarak jauh terhadap pasien, memungkinkan tenaga medis dan penjaga untuk memonitor lokasi serta aktivitas harian pasien. 

Blynk menawarkan beberapa benefit yang membuatnya menjadi platform yang menarik untuk pengembangan IoT. Salah satu keunggulannya adalah kemudahan penggunaannya, cocok untuk developer pemula sekalipun. Developer dapat dengan cepat membangun proyek fungsional menggunakan interface yang intuitif dan widget prebuilt Blynk.

Mikroprosesor dan Modem Nirkabel

Prototipe IoT mencakup mikroprosesor bersama dengan modem nirkabel/router Wi-Fi untuk memfasilitasi pengumpulan, transmisi, dan penerimaan data kesehatan dari sensor yang disematkan di dalam perangkat wearable ini.

Pemanfaatan Sistem IoT ini untuk Monitoring Penyakit Lainnya

Prototipe IoT yang dirancang untuk pemantauan pasien Alzheimer dan lanjut usia dapat disesuaikan untuk penyakit atau kondisi lain. Dengan memodifikasi sensor dan parameter pengumpulan data, prototipe dapat diadaptasi untuk memonitor pasien dengan kebutuhan kesehatan yang berbeda. 

Misalnya, sensor yang dipakai dapat diatur ulang untuk memonitor tanda-tanda vital atau gejala khusus yang relevan dengan kondisi medis lainnya. Selain itu, teknologi IoT dapat disesuaikan untuk memberikan peringatan dan pengingat yang spesifik terkait manajemen berbagai penyakit. Fleksibilitas ini menunjukkan potensi bagi prototipe IoT untuk diterapkan dalam berbagai skenario perawatan kesehatan di luar perawatan pasien Alzheimer dan lanjut usia.

Saran Pengembangan Perangkat IoT

Implementasi prototipe ini di dunia medis bisa dilakukan, namun dengan beberapa penyesuaian. Prototipe ini menggunakan Wi-Fi sebagai protokol untuk mentransmisikan data dari sensor-sensor kesehatan serta gps, namun kenyataan di lapangan tidak semua rumah terdapat Wi-Fi dan juga ketika bepergian maka alat akan offline karena ketidaksediaan Wi-Fi di semua tempat. 

Transmisi data dapat digantikan dengan menggunakan internet dari kartu SIM. Penggantian Transmisi data ke kartu SIM memerlukan modul tambahan berupa SIM800L untuk skala prototipe. Pergantian ini mempertimbangkan ketersediaan sinyal dari SIM yang sudah hampir merata di semua tempat, sehingga data dari sensor dan gps akan terus terkirim walaupun alat dibawa pergi ke manapun.

Jika ingin merambah ke produksi massal, merancang dan membuat PCB (Printed Circuit Board) adalah sebuah keharusan alih-alih menggunakan modul. Pembuatan PCB diawali dengan membuat skematik berdasarkan komponen dan IC apa saja yang kita butuhkan, sampai dengan tahap pencetakan PCB. Pembuatan PCB akan membuat proses produksi massal menjadi lebih cepat dan efisien, ketahanan yang lebih terhadap pengaruh luar seperti goncangan, dan lebih ringkas sehingga alat yang dibuat memiliki dimensi yang lebih kecil.

Jika anda ingin mengembangkan konsep di atas menjadi sebuah sistem aktual, mari berdiskusi dengan analis kami sekarang di IoT Developer Indonesia – We build custom IoT System

Sumber

Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science. Using IoT technology for monitoring Alzheimer’s and elderly patients. Diakses pada 25 Januari 2024. https://ijeecs.iaescore.com/index.php/IJEECS/article/view/30709/17495