Terus meningkatnya angka adopsi penggunaan perangkat mobile membuat kami terus optimis untuk mengembangkan sebuah bisnis yang bergerak di bidang pembuatan aplikasi mobile yang saat ini dapat dijadikan sebagai sumber wawasan dan alat untuk membangun sebuah engagement.
Namun menurut informasi yang di langsir sebuah jurnal yang di terbitkan oleh Localytics menyebutkan bahwa hingga tahun 2016 sebagian besar bisnis dibidang aplikasi mobile mengalami kegagalan dalam berinovasi, khususnya dalam upaya untuk membangun kedekatan dan memenuhi harapan konsumen.
Secara fundamental aplikasi mobile jelas sangat berbeda dengan website. Aplikasi mobile memberi kesempatan untuk bi-directional atau dalam istilah marketing lebih sering disebut dengan cross-channel, lebih real time, lebih interaktif bahkan dengan end-user, namun hanya sebagian kecil perusahaan yang menyadari dan dapat memaksimalkan hal tersebut. Sebelum berfikir terlalu jauh tentang kegagalan tersebut, mari kita mencari tahu bagaimana awalnya sampai kita dihadapkan pada trend yang seperti ini.
Tiga belas tahun lalu, saat itu iPhone sedang menjadi katalis bagi perubahan bersar tentang bagaimana ekspektasi dan perilaku pengguna perangkat mobile. Pengguna datang dengan harapan akan mendapat sesuatu yang personal, relevan, lengkap dengan experience yang tepat waktu. Selain itu, biaya komputasi dan akses ke teknologi telah mendorong laju produksi perubahan teknologi. Dunia kita bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Akibatnya, inovasi terasa seperti tidak berumur panjang. Teknologi dalam sebuah bisnis telah menjadi rumit. Perjalanan pengguna tidak lagi linear. Data yang terkumpul dalam jumlah besar menjadi kata yang menakutkan, padahal seharusnya hal itu dapat membantu untuk keluar dari kompleksitas. Semua perubahan ini telah membawa kita ke titik kritis ini, di mana banyak kekuatan yang membentuk bagaimana bisnis berjalan.
Belajar Dari Perusahaan yang Berhasil Keluar dari Krisis Engagement
Menurut Forrester Research, “44 persen perusahaan menyatakan bahwa layanan mobile terskala hanya dibawah inisiatif online mereka dan itu mengarah ke hasil bisnis yang buruk: dengan angka engagement yang kecil, pelanggan churn terlalu cepat dan akhirnya tidak sampai pada goal yang di harapkan”. Perusahaan berinvestasi banyak untuk mendapatkan pengguna aplikasi mobile mereka, tetapi mereka tidak terfokus pada menciptakan sesuatu yang berkelanjutan, hubungan saling menguntungkan dengan para pengguna.
Beberapa perusahaan percaya bahwa mereka “terlibat pengguna mereka” melalui upaya pemasaran mobile seperti kampanye push-notification. Mereka mengklaim kesuksesan karena mereka melihat tinggi klik-melalui atau tingkat konversi, tetapi mereka gagal untuk memahami konsekuensi yang tidak diinginkan yang terjadi ketika perangkat mobile user terlalu sering menerima push-notification atau dengan konten yang tidak relevan. Sangat mudah bagi pengguna untuk memilih keluar dari push-notification, menghapus aplikasi dan bahkan kehilangan kepercayaan yang membutuhkan waktu lama untuk membangunnya.
Ini semua bermuara pada perusahaan yang tidak sepenuhnya memahami bagaimana untuk memenuhi harapan pengguna mereka hal ini di dukung oleh data yang menyebutkan bahwa 25% dari aplikasi yang digunakan hanya sekali dan 52% pengguna melihat pesan push-notification sebagai hal yang menjengkelkan
Fakta yang mengejutkan adalah 94% dari perusahaan yakin bahwa mereka tahu pengguna mereka. Jelas, bisnis berjalan dengan alasan palsu. Jadi, alasan mengapa artikel ini dibuat adalah dengan harapan dapat membantu Anda mengubah arah dengan menempatkan apliaksi mobile dan data yang yang terkumpul dalam deretan faktor yang mempengaruhi berbagai keputusan yang diambil untuk kesuksesan bisnis. Waktunya perusahaan menjadikan aplikasi mobile menjadi sumber wawasan yang dimanfaatkan dalam segala hal dan memastikan bahwa perusahaan benar-benar mengenal pengguna mobile mereka.
Perusahaan tidak bisa meningkatkan mobile engagement kecuali kita mengambil keuntungan dari wawasan yang mendalam dari data pengguna. Mereka memberikan kita semua informasi yang kita butuhkan, tapi itu hanya kuat jika kita bertindak di atasnya. Dan kita tidak bisa memahami wawasan tersebut kecuali kita benar-benar memahami siapa pengguna kami dan bagaimana untuk terlibat dengan mereka
Perusahaan perlu mengambil keuntungan dari wawasan dan kesempatan keterlibatan yang telah diberikan. Jika kita melakukan ini, janjimanis aplikasi mobile akan terpenuhi. Kami akan telah mengembangkan hubungan yang mendalam yang konsumen permintaan hari ini dan besok. Intinya adalah manfaatkan dengan baik semua data yang terkumpul dari aplikasi mobile Anda. Tidak melulu harus Anda terapkan pada pengiriman pesan push-notification. Mulai pertimbangkan untuk menggunakan wawasan dan data-data tersebut sebagai Sistem Pendukung Keputusan, baik keputusan terkait tentang kebijakan atau bahkan rancangan produk baru.