Foto oleh Daria Shevtsova dari Pexels
Di Era teknologi seperti sekarang ini mobile apps menjadi solusi terbaik yang bisa ditawarkan untuk meningkatkan produktivitas kerja bahkan membantu perusahaan mencapai tujuan lebih cepat dan berkelanjutan. Namun sayangnya peningkatan pertumbuhan aplikasi (android) dibarengi dengan meningkatnya aplikasi berkualitas rendah dipasaran (appbrain.com).
Lebih spesifik, berdasarkan appbrain.com, jumlah aplikasi berkualitas rendah hampir 30% dari semua aplikasi yang di upload ke Play Store pada bulan november 2020. Sebuah aplikasi dikatakan memiliki kualitas rendah jika tidak menangani masalah tertentu, desain/UI yang buruk, memiliki navigasi yang sudah dipahami, memiliki fungsi yang sangat lambat dan bermasalah, dan tidak memiliki upaya untuk menyempurnakan masalah/ kekhawatiran yang diangkat oleh pengguna.
Dampak aplikasi berkualitas rendah
Dampak aplikasi bisnis berkualitas rendah adalah dapat menyebabkan kerugian besar yang dialami oleh perusahaan dan juga pengguna. Bagi perusahaan, ini akan menyebabkan kehilangan banyak pengguna mereka karena aplikasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar mereka, tentu itu akan berdampak buruk pada proses bisnis mereka. Bagi pengguna ini akan menjadi kekhawatiran terhadap pengembangan di masa yang akan datang. Mungkin mereka ada beralih ke aplikasi lain dengan kualitas produk atau layanan yang lebih baik.
Hal itu menunjukkan bahwa, ada kebutuhan segera untuk memusatkan perhatian pada kualitas aplikasi. Dengan banyaknya aplikasi pilihan, ini adalah saatnya untuk mendorong pengguna untuk menggunakan aplikasi yang berkualitas tinggi (high quality apps). Kesimpulannya, Sangat penting sebuah perusahaan untuk memiliki atau menggunakan aplikasi berkualitas tinggi untuk menyelesaikan masalah tertentu dan meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Aplikasi berkualitas rendah dapat memberikan dampak negatif karena tidak berfungsi seperti yang diharapkan dan tidak membantu pengguna menyelesaikan masalahnya.