Blog Home
Table of Content

Stop Bakar Uang untuk AI: Begini Pendekatan Realistis Crocodic Mengadopsi AI dalam Bisnis

By : crocodic 02 June 2025

Stop Bakar Uang untuk AI: Begini Pendekatan Realistis Crocodic Mengadopsi AI dalam Bisnis

Di era transformasi digital, perusahaan pengembang perangkat lunak harus berinovasi dalam proses bisnis agar tetap kompetitif. Menurut survei PwC (2023), teknologi seperti AI, cloud, dan IoT memiliki potensi besar mengubah cara bisnis beroperasi, tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membuka peluang inovasi produk dan layanan baru. Crocodic, sebagai perusahaan software house yang telah berpengalaman lebih dari satu dekade, menghadapi tantangan kompleks dalam mengelola proyek dan hubungan klien, mulai dari perubahan kebutuhan hingga koordinasi tim lintas fungsi. Di sinilah AI Agents (agen cerdas yang dapat mengotomatisasi tugas berulang dan membantu pengambilan keputusan) dapat berkontribusi. Seperti yang diungkapkan oleh BCG, AI Agents membuka babak baru transformasi end-to-end dengan menyederhanakan proses, mengolah wawasan data, dan memberdayakan potensi yang dimiliki manusia. Dengan mengadopsi AI Agents secara strategis, Crocodic tidak hanya meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga memperkaya layanan kepada klien.

Proses Bisnis Inti di Crocodic

Crocodic menerapkan alur pengembangan perangkat lunak standar yang meliputi perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengembangan (development), pengujian kualitas (QA), deployment, dan pemeliharaan. Dalam alur ini, terdapat beberapa kegiatan kunci:

  1. Manajemen klien
    Koordinator menjembatani kebutuhan klien, membuat spesifikasi proyek, dan memastikan deliverable yang diajukan sesuai ekspektasi.
  2. Komunikasi tim
    Meeting rutin dan tools kolaborasi digunakan untuk sinkronisasi tugas antar-tim developer, desainer, dan QA.
  3. Dokumentasi teknis
    Pembuatan dokumen desain, spesifikasi API, dan panduan pengguna penting untuk menjaga konsistensi proyek.
  4. Jaminan kualitas
    Tim QA melakukan pengujian fungsional dan performa serta validasi hasil sebelum rilis ke produksi.

Tantangan umum yang dihadapi meliputi kompleksitas proyek dan perubahan kebutuhan klien yang mendadak, di mana hal tersebut dapat memicu penjadwalan ulang dan pekerjaan ekstra. Di samping itu, komunikasi antar departemen dan pemeliharaan dokumentasi yang akurat seringkali memerlukan waktu dan sumber daya signifikan. Sebagai perusahaan dengan portofolio klien besar (lebih dari 320 klien loyal dan 550+ aplikasi berkualitas tinggi, Crocodic juga perlu menjaga standar mutu tinggi. Untuk itu, Crocodic telah menerapkan praktik manajemen mutu bersertifikasi (ISO 9001:2015) guna memastikan proses yang konsisten dan terstandar pada seluruh tahapan pengembangan proyek.

Potensi Integrasi AI Agents dalam Proses Internal

AI Agents dapat berperan dalam memperkuat efisiensi sejumlah aktivitas internal Crocodic, potensi integrasi adalah sebagai berikut.

  1. Otomasi Tugas
    AI Agents dapat mengotomatisasi tugas sederhana seperti refactoring pada kode. Dengan demikian, tim dapat fokus pada pekerjaan bernilai tambah. Sebagaimana yang diketahui, AI membantu “menyederhanakan tugas rutin, meningkatkan produktivitas, dan mengalokasikan tenaga manusia untuk inisiatif strategis” (Automation Anywhere, 2025).
  2. Manajemen Dokumen dan Data
    AI Agents dapat memindai, mengkategorisasi, dan meringkas dokumen teknis (khususnya untuk knowledge base) sehingga informasi inti dapat mudah untuk ditemukan. Contohnya, AI dapat mengekstrak insight dari laporan QA atau ticket system untuk perbaikan berkelanjutan.
  3. Monitoring QA Otomatis
    AI berbasis machine learning dapat menganalisis hasil pengujian dan log kesalahan untuk mendeteksi pola bug atau anomali, sehingga dapat mempercepat siklus debugging. Hal ini sejalan dengan kekuatan AI Agents yang “mengamati lingkungan, merencanakan, dan bertindak secara otonom” guna meningkatkan akurasi dan kecepatan pengujian (Automation Anywhere, 2025).

Implementasi AI Agents di area-area ini akan menghadirkan otomatisasi end-to-end yang baru dalam proses internal Crocodic. Sebagaimana dinyatakan  Automation Anywhere (2025), agen cerdas dapat bekerja lintas sistem (ERP, CRM, dll.) dan beradaptasi terhadap perubahan, berbeda dengan otomatisasi tradisional / konvensional yang kaku. Dengan memanfaatkan kapabilitas yang dimiliki AI Agents, Crocodic dapat meningkatkan kecepatan operasional dan kualitas deliverable secara signifikan.

Namun implementasi AI Agents pasti memiliki tantangan tersendiri. Sebagaimana dalam tulisan Palguni & Thyagaraju (2025) tentang AI Agents untuk aplikasi bisnis, tantangan seperti “pertimbangan etis, risiko keamanan, interoperabilitas, dan adaptabilitas jangka panjang” harus dipertimbangkan secara matang. Oleh karena itu, pendekatan implementasi yang hati-hati dan bertahap menjadi kunci agar potensi manfaat dapat direalisasikan tanpa menimbulkan masalah baru.

Strategi Penerapan AI untuk Produk Crocodic ke Klien

Inovasi AI di Crocodic tidak hanya berfokus pada peningkatan efisiensi internal, tetapi juga diarahkan untuk memperkaya lini produk dan solusi yang ditawarkan kepada klien. Sebagai contoh, produk internal Crocodic yaitu Reprime (sistem manajemen HR) yang telah mengadopsi fitur pengenalan wajah (face recognition). Reprime yang memiliki fitur deteksi wajah, deteksi keaslian (liveness detection), analisis fitur wajah, dan identifikasi berbasis data, menunjukkan komitmen dan kemampuan awal Crocodic sebagai early adopter teknologi AI untuk aplikasi praktis. Keberhasilan implementasi awal ini, yang kini berjalan stabil, menjadi fondasi penting untuk eksplorasi AI lebih lanjut. 

Ke depannya, tim produk Crocodic akan menjajaki potensi penambahan fitur berbasis AI Agents pada aplikasi klien, terutama aplikasi mobile. Misalnya pada infrastruktur IoT yang telah diterapkan pada sistem akuakultur yang dapat memantau parameter kualitas air seperti suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut secara real-time. Sistem akuakultur dapat dikembangkan lebih lanjut dengan integrasi AI agar dapat memprediksi kondisi kritis kolam berdasarkan tren data historis, atau fitur pemberian pakan otomatis berbasis perilaku ikan, deteksi anomali aktivitas melalui kamera dan sensor gerak. Dengan AI, sistem tidak hanya menjadi responsif, tetapi juga adaptif dan proaktif terhadap dinamika budidaya. Contoh lainnya, asisten pintar dalam aplikasi e-commerce yang tidak hanya memberikan rekomendasi produk standar, tetapi juga memahami preferensi kontekstual pengguna untuk memberikan saran yang benar-benar relevan dan tidak membebani. Namun, pengembangan fitur semacam ini harus dilakukan dengan hati-hati. Mengingat temuan bahwa AI yang terlalu canggih bisa saja dapat menyebabkan decision fatigue (Li & Kang, 2025), fokus utama harus pada relevansi dan pengalaman pengguna yang intuitif, bukan sekadar menjejalkan fitur AI yang canggih.

Untuk mendukung strategi di atas, Crocodic juga perlu menyusun arsitektur API internal yang modular dan future-proof. Artinya, setiap layanan atau modul (misalnya API deteksi wajah, pemrosesan dokumen otomatis, modul rekomendasi berbasis AI) dirancang agar mudah diintegrasikan ke berbagai produk. Dengan pendekatan API-first, produk Crocodic dapat menguji coba modul AI bertahap dan menyesuaikannya dengan kebutuhan klien. Pendekatan semacam ini sejalan dengan tren global bahwa AI Agents dapat dibangun sebagai agen internal untuk memenuhi kebutuhan khusus berbagai proses bisnis. Dengan fondasi API yang kuat dan fleksibel, solusi yang ditawarkan Crocodic dapat tetap relevan dan adaptif dalam menghadapi evolusi teknologi AI dan perubahan skenario bisnis klien, sambil memastikan kolaborasi manusia dan AI yang efektif, sebagaimana ditekankan oleh Palguni & Thyagaraju (2025) sebagai arah penting dalam pengembangan AI.

Langkah Strategis untuk Transformasi Bertahap

Mengadopsi teknologi transformatif seperti AI Agents memerlukan pendekatan yang terstruktur dan realistis, terutama bagi Crocodic yang baru memulai perjalanan AI sambil membangun di atas fondasi pengalaman IoT dan pengembangan perangkat lunak yang sudah solid. Strategi bertahap menjadi kunci untuk meminimalkan risiko, mengelola ekspektasi, dan memastikan bahwa setiap langkah implementasi memberikan nilai nyata dan relevan. Berikut adalah tahapan strategis yang menjadi landasan bagi Crocodic..

  1. Fase Persiapan dan Eksplorasi Internal
    Untuk memulai adopsi AI Agents secara efektif, langkah pertama adalah memastikan tim internal benar-benar paham apa itu AI Agents, apa saja kelebihan dan kekurangannya. Ini bisa dicapai melalui berbagai cara untuk belajar, seperti workshop atau sesi pelatihan khusus sesuai peran masing-masing ataupun sharing dari eksplorasi mandiri. Sambil tim mempelajarinya, penting juga untuk mencari tahu bagian mana dari pekerjaan sehari-hari di perusahaan yang paling bermasalah karena terlalu manual, sering salah, atau memakan banyak waktu. Misalnya, membuat laporan rutin atau merangkum dokumen teknis bisa jadi contoh pekerjaan yang cocok untuk dicoba diotomatisasi pertama kali menggunakan AI Agents dalam skala kecil. Mencoba AI dalam skala kecil ini sangat berguna untuk melihat langsung manfaatnya, menemukan kendala teknis di awal, dan membiasakan tim bekerja dengan teknologi baru ini sebelum diterapkan lebih luas.
  2. Integrasi Terukur ke Produk Klien
    Setelah mendapatkan pembelajaran dan keberhasilan awal dari implementasi internal, langkah berikutnya adalah memperluas penggunaan AI Agents secara hati-hati ke dalam produk atau layanan yang ditawarkan kepada klien. Ini bisa dimulai dengan menambahkan modul AI yang relatif sederhana namun memberikan nilai tambah jelas pada produk yang sudah ada. Kunci pada fase ini adalah mendengarkan umpan balik pengguna secara aktif dan terus-menerus. Setiap iterasi fitur AI baru harus diluncurkan secara terbatas (misalnya kepada sekelompok kecil klien beta) untuk mengumpulkan data penggunaan, mengidentifikasi masalah, dan menyempurnakan fungsionalitas sebelum peluncuran skala penuh. Pendekatan iteratif ini membantu mengelola risiko, mengendalikan biaya pengembangan, dan memastikan solusi AI yang dihasilkan benar-benar relevan dengan kebutuhan pengguna akhir, menghindari potensi overwhelm atau decision fatigue (Li & Kang, 2025).
  3. Pengembangan Kapabilitas dan Komitmen Jangka Panjang
    Adopsi AI bukanlah proyek satu kali jalan, melainkan sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Maka dari itu, diperlukan komitmen jangka panjang dari seluruh pemangku kepentingan di Crocodic. Ini berarti mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk penelitian dan pengembangan (R&D) berkelanjutan di bidang AI, serta memastikan infrastruktur teknologi informasi (TI), termasuk kapasitas server, pipeline data, dan keamanan, siap mendukung kebutuhan komputasi AI yang mungkin meningkat di masa depan. Penting juga untuk secara proaktif mengembangkan roadmap teknologi AI yang jelas, yang tidak hanya selaras dengan tren global dan perkembangan teknologi AI (seperti interoperabilitas dan standar keamanan yang ditekankan oleh Palguni & Thyagaraju, 2025), tetapi juga secara spesifik menjawab kebutuhan dan tantangan bisnis klien Crocodic di Indonesia. Membangun kemitraan strategis dengan penyedia platform AI atau institusi riset juga dapat mempercepat pengembangan kapabilitas internal.

Strategi bertahap ini mencerminkan pendekatan yang bijaksana, memperlakukan AI Agents sebagai “building blocks” untuk membangun kapabilitas perusahaan secara progresif, seperti yang dinyatakan oleh Automation Anywhere (2025). Dengan mengkombinasikan assisted automation pada tahap awal dan bergerak menuju otonomi yang lebih besar secara bertahap, Crocodic dapat meningkatkan efisiensi dan nilai tambah secara berkelanjutan tanpa mengganggu stabilitas operasional bisnis.

Kesimpulan

AI Agents bukan sekadar tren teknologi jangka pendek, melainkan peluang keunggulan operasional yang nyata. AI dan otomatisasi mampu memberikan dampak bisnis yang nyata seperti mempercepat proses, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan produktivitas. Dengan posisi sebagai pionir transformasi di internal maupun solusi klien, Crocodic memanfaatkan AI Agents bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga untuk menciptakan nilai tambah yang kompetitif. Inisiatif ini menegaskan komitmen Crocodic sebagai thought leader dan early adopter AI di kalangan software house, yang siap membawa bisnis klien melangkah ke era baru otomatisasi cerdas.

Sumber

Crocodic Technology Portfolio dan Proposal Safety Insight (Dokumen Internal)

Laporan dan artikel industri (PwC, Gartner) mengenai tren AI dan transformasi digital
https://bts.id/blog/a-brief-introduction-to-it-outsourcingn-to-it-outsourcing/#:~:text=Menurut%20PwC%20,untuk%20inovasi%20produk%20dan%20layanan
https://bts.id/blog/a-brief-introduction-to-it-outsourcingn-to-it-outsourcing/#:~:text=AI%20akan%20digunakan%20secara%20lebih,sektor%20keuangan%2C%20logistik%2C%20dan%20pemerintahan 

Li, J., & Kang, J. (2025). Less stress, fewer delays: The role of sophisticated AI in mitigating decision fatigue and purchase postponement in luxury retail. Journal of Retailing and Consumer Services, 85, 104268. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2025.104268Palguni G T, & Thyagaraju G S. (2025 ). AI Agents for Business Applications: A Review. International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and Communication, 13(1). https://ijritcc.org/index.php/ijritcc/article/view/11514

Studi BCG dan Automation Anywhere tentang AI Agents dan manfaatnya dalam bisnis
https://www.bcg.com/capabilities/artificial-intelligence/ai-agents#:~:text=your%20needs,human%20potential%20like%20never%20before
https://www.automationanywhere.com/company/blog/automation-ai/ai-agents-enterprise-task-automation-autonomy#:~:text=,human%20effort%20toward%20strategic%20initiatives
https://www.automationanywhere.com/company/blog/automation-ai/ai-agents-enterprise-task-automation-autonomy#:~:text=,more%20autonomous%2C%20connected%20enterprise%20environments