Photo by cottonbro studio
Mobile Security atau keamanan aplikasi merupakan aspek yang krusial dalam pengembangan aplikasi. Elemen ini penting karena Mobile App Security adalah serangkaian langkah yang dirancang untuk melindungi aplikasi seluler dari berbagai ancaman keamanan.
Adapun ancaman yang mungkin terjadi pada Mobile App Security antara lain: Risiko malware yang dapat mencuri data, risiko pelanggaran privasi, hingga kerentanan injeksi SQL atau serangan lintas situs. Oleh karena itu penting bagi pengembang aplikasi untuk mengikuti praktik pengembangan yang aman dan bagi pengguna untuk menjaga jaminan keamanan aplikasi. Merujk pada jurnal Mobile Security: Threats and Best Practices, berikut ini adalah 10 best practice yang dapat diterapkan untuk menjaga keamanan aplikasi dan data yang Anda miliki.
Best Practice Security untuk security aplikasi
- Buat autentikasi pengguna sebagai prioritas tertinggi
Autentikasi merupakan elemen penting yang dapat meningkatkan keamanan sistem atau aplikasi. Autentikasi digunakan untuk melindungi data sensitif dan menjaga kerahasiaan informasi dari orang yang tidak berwenang. Langkah yang dapat dilakukan pengembang aplikasi dalam proses autentikasi antara lain: menyusun sandi aplikasi yang kuat, menyediakan autentikasi multifaktor, autentikasi biometrik (misalnya sidik jari dan pengenalan wajah) atau nomor identifikasi pribadi (PIN).
- Memperbarui OS device dan aplikasi dengan update security
Memperbarui sistem operasi (Android dan iOS) dan aplikasi yang diinstal dapat berguna untuk berbagi fitur kinerja dan memberikan keamanan tambahan. Pembaruan ini dapat memicu proses konfirmasi ulang izin keamanan, untuk memastikan bahwa aplikasi seluler memenuhi persyaratan keamanan dan bebas dari kerentanan.
- Backup data secara Berkala
Backup data berguna untuk mencegah kehilangan atau penghapusan data. Proses ini sebaiknya dilakukan secara berkala, disesuaikan dengan peningkatan data yang ditampung dari waktu ke waktu. Untuk membackup mobile app security secara optimal, opsi terbaik yang dapat dipilih yaitu pencadangan jarak jauh yang dapat menyalin dan menyimpan file di cloud pribadi maupun publik.
- Enkripsi data
Enkripsi data merupakan proses menerjemahkan data ke dalam bentuk atau kode lain, sehingga hanya pihak berwenang yang dapat membaca data tersebut. Fitur enkripsi ini digunakan untuk melindungi data yang disimpan di aplikasi mobile. Untuk menghindari pencurian data, pada saat enkripsi disarankan untuk tidak menyambung ke layanan Wifi publik yang kurang aman tanpa menggunakan opsi transmisi yang aman seperti jaringan pribadi virtual (VPN).
- Mengaktifkan penghapusan data jarak jauh
Dengan mengaktifkan kemampuan perangkat yang memungkinkan pesan reset pabrik secara jarak jauh dapat meminimalisir resiko pencurian data sensitif milik pengguna yang tidak dapat dikembalikan dalam waktu singkat. Selain itu, penghapusan data jarak jauh sangat penting jika terjadi pemutusan hubungan kerja atau tertular infeksi malware yang tidak dapat dihapus atau dihapus.
- Nonaktifkan Bluetooth dan Wifi bila tidak diperlukan
Meminimalkan penggunaan Bluetooth dan Wifi akan mengurangi kemungkinan eksploitasi kerentanan. Karena saat Bluetooth dan Wifi aktif, perangkat menjadi lebih rentan terhadap serangan jaringan. Langkah ini juga berguna untuk melindungi data pribadi anda dari akses ilegal. Karena saat Bluetooth dan Wifi aktif terdapat kemungkinan perangkat terhubung ke jaringan atau perangkat lain tanpa sepengetahuan pengguna yang dapat mengancam privasi data.
- Memahami teknik social engineering
Teknik social engineering merupakan serangkaian taktik jahat untuk memanipulasi orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan informasi maupun akses rahasia yang dapat membahayakan sistem. Terdapat bermacam-macam teknik social engineering seperti, melalui telepon, email phishing, hingga media sosial. Dengan memahami potensi ancaman ini, anda dapat mengurangi risiko menjadi korban kejahatan sistem aplikasi.
7. Menghindari jailbreak atau root device
Jailbreaking adalah peningkatan hak istimewa dengan tujuan menghilangkan batasan perangkat lunak yang diberlakukan oleh produsen perangkat. Dengan kata lain, menerapkan serangkaian patch kernel memungkinkan akses root yang memungkinkan perangkat lunak, yang tidak tersedia dan didistribusikan melalui app store, untuk diinstal. Jailbreaking dapat menyebabkan sistem operasi terkena kerentanan eksploitasi data.
- Jangan mengizinkan aplikasi mengakses permission yang tidak relevan
Izin aplikasi adalah hak istimewa yang ada dalam sebuah aplikasi. Pengaturan permission pada perangkat anda, dapat mengurangi potensi risiko keamanan karena aplikasi hanya dapat mengakses data atau fitur yang diperlukan untuk kinerja optimalnya. Langkah ini juga berguna untuk menjaga privasi pengguna dengan tidak memberikan izin yang berlebihan kepada aplikasi tersebut.
Mobile App Security Checklist oleh Crocodic
Crocodic sebagai penyedia jasa pengembangan mobiel app juga memiliki beberapa standar keamanan yang diterapkan untuk semua aplikasi mobile yang dibuat. Ini beberapa standar yang kami terapkan :
- Authentication :
Menerapkan permission dan autentikasi dengan expired time, untuk memastikan aplikasi selalu dalam kondisi hak akses.
- Data Protection:
Penggunaan enkripsi pada data sensitif yang disimpan di dalam aplikasi.
- Network communication :
Memastikan komunikasi data dari dan ke server dilakukan dengan aman, dengan autentikasi barier token dan enkripsi data.
- Code Quality:
Support latest SDK best practice dan platform update
- Reverse Engineering:
Mengaktifkan pro-guard code shrink dan obfuscation pada release production untuk mencegah reverse engineering
Keamanan mobile app juga tergantung pada coding dan bahasa pemrograman yang dipergunakan. Tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut tentang security untuk mobile app? kontak kami untuk diskusi lebih lanjut disini ya : Form Pemesanan Pengembangan Aplikasi Mobile & Web
Sumber : Hindawi. Mobile Security: Threats and Best Practices. Diakses pada 10 Februari 2024