Cloud computing mengubah cara bisnis dan penyimpanan data perusahaan di masa kini. Dengan meningkatnya permintaan akan solusi yang fleksibel dengan potensi pengembangan yang tinggi, beberapa perusahaan mulai beralih dari penyimpanan data konvensional ke penyedia layanan cloud untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Apa itu Cloud Computing?
Cloud computing adalah sistem komputasi yang digunakan dengan jaringan internet. Sistem komputasi yang dimaksud contohnya adalah penyimpanan, pencadangan data, networking, software, dokumentasi, dan lain lain. Cloud computing menggunakan jaringan internet untuk mengoperasikan komputer yang saling terhubung satu sama lain. Hal ini menghilangkan kebutuhan bagi bisnis untuk berinvestasi dalam infrastruktur yang mahal, karena mereka dapat memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh penyedia layanan cloud.
Kelebihan Cloud Computing
Dibadingkan dengan sitem komputasi tradisional, yang mensyaratkan kita untuk mempunyai sumberdaya IT dalam bentuk perangkat fisik, banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Cloud Computing. Berikut ini adalah 5 poin yang membuat Cloud Computing lebih unggul :
Cost
Dari segi biaya, mempunyai perangkat fisik untuk Server, Software, proses instalasinya, hingga kebutuhan ruang dan rak untuk menaruh semua piranti tersebut sudah pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah biaya perawatan, konsumsi energi, dan biaya SDM yang dibutuhkan untuk monitoring dan maintenance.
Dengan model harga bayar sesuai penggunaan, organisasi hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, menghasilkan penghematan biaya dan fleksibilitas keuangan yang ditingkatkan.
Satu hal menarik dengan Cloud computing terkait dengan cost saving adalah kita hanya membayar sesuai dengan apa yang kita pakai. Dengan multi cloud, kita mempunyai pilihan untuk menambah kapasitas server ketika ada event seasonal yang diprediksi membawa banyak traffic, misalnya event sale tanggal kembar untuk E-commerce.
Jadi kita bisa menggunakan layanan agar kapasitas server secara otomatis bertambah jika sudah mendekati limit tertentu, lalu dikurangi ketika traffic sudah mulai menurut. Hal ini akan sangat berpengaruh dari segi biaya, dan juga performa apps ketika mendekati peak traffic.
Akses Deployment yang Global
Infrastruktur cloud computing sebagian besar tersebar di berbagai negara. Dengan persebaran ini, apabila kita menginginkan untuk deploy di negara selain Indonesia, maka hal tersebut sangatlah memungkinkan. Deployment di tempat fisik yang lebih dekat dengan user tentu akan membuat latency apps atau website kita semakin berkurang, sehingga user akan lebih nyaman ketika menggunakan produk kita.
Skalabilitas yang Tinggi
Bisnis dapat dengan mudah menyesuaikan sumber daya komputasi mereka sesuai kebutuhan, tanpa perlu infrastruktur fisik. Skalabilitas ini memungkinkan organisasi untuk merespons dengan cepat perubahan permintaan pasar dan mengelola beban kerja puncak dengan efisien.
Penyedia layanan cloud biasanya menawarkan infrastruktur yang tangguh sehingga ketersediaannya terjamin, serta datanya terlindungi. Keandalan ini meminimalkan risiko down time dan data loss atau breakage, sehingga dapat memberikan ketenangan pada bisnis.
Provider Cloud Computing menggunakan enkripsi, otentikasi, dan mekanisme pengendalian akses canggih untuk melindungi informasi sensitif. Tingkat keamanan ini sering melampaui kemampuan banyak perusahaan, menjadikan cloud computing sebagai pilihan yang aman untuk penyimpanan dan pemrosesan data.
Agile
Dengan cloud computing, kita dapat dengan cepat melakukan perubahan yang diinginkan. Misalnya jika ingin menggunakan business software dengan segera, maka SaaS dapat menjadi solusi. Sama halnya dengan perubahan infrastruktur, penambahan kapasitas server tidak akan membutuhkan banyak waktu jika menggunakan cloud computing. Kita tidak perlu menunggu team IT untuk mempersiapkan atau mengembangkan kebutuhan kita yang memakan banyak waktu.
Tipe dan Potensi Pertumbuhan Cloud Computing
Cloud computing dapat didefinisikan sebagai ketersediaan sumber daya komputasi sesuai permintaan, tanpa perlu pengelolaan langsung oleh pengguna. Ada 3 sumber daya dalam cloud computing, yaitu Infrastructure as a service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan yang paling familiar adalah Software as a Service (SaaS).
1. Infrastructure as a Service (Iaas)
IaaS adalah dasar infrastruktur komputasi yang dapat disewa secara umum. IaaS menyediakan sumber daya komputasi yang tervirtualisasi, seperti server virtual dan penyimpanan virtual, dengan sistem pembayaran sesuai penggunaan.
Menurut Statista, revenue IaaS di tahun 2021 akan mencapai US$87,103.2m. Rerata pemakaian per employee diprediksi US$24.1 saja. Penyedia layanan terlaris adalah Amazon dengan Amazon Web Service, dengan market share mencapai 35.1% pada 2020. 2
2. Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah software yang digunakan secara online via web browser atau API yang terintegrasi dengan dekstop atau piranti mobile. SaaS dapat diakses dengan sistem subscription bulanan atau tahunan. Contoh yang paling sering digunakan adalah Microsoft 365. Berbeda dengan Ms Office biasa yang selalu diupgrade tiap tahun, Microsoft 365 akan secara otomatis diupdate. Serta data user dapat disimpan di cloud sehingga resiko hilang atau rusak menjadi sangat kecil.
Menurut Statista, SaaS menghasilkan revenue hingga US$183.667,7 juta pada 2021. Jumlah ini, menurut IDC, berkontribusi hingga 60% dari total public spending untuk cloud computing dari tahun 2017 hingga 2021.3 4
3. Platform as a Service (PaaS)
berada di tengah tengah IaaS dan SaaS. PaaS mirip dengan SaaS, hanya saja yang dapat dipakai oleh kita bukanlah software, melainkan platform yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Umum digunakan oleh mobile apps developer. Dengan PaaS, penyedia layanan Cloud menyediakan infrastruktur yang dipakai oleh developer untuk mengembangkan mobile apps atau aplikasi lainnya, dengan bahasa pemrograman tertentu. Contohnya adalah Google App Engine, yang menyediakan bahasa pemrograman GOlang, PHP, Java, dan Phyton. Contoh lainnya adalah Redhat dan Heroku.
Layanan Cloud Computing di Indonesia
Menurut data Statista, pada tahun 2020 Cloud Readiness Index Indonesia menempati urutan ke 12 di regional Asia Pacific. Dengan kata lain, Indonesia pun bersiap untuk menyambut ekosistem cloud yang semakin berkembang. Apakah perusahaan kita sudah mempersiapkan diri?
Ada banyak layanan Cloud Computing yang tersedia di Indonesia. Tiga nama terbesar adalah AWS, Microsoft Azure, Google Cloud Platform. Ketiga penyedia cloud computing ini memiliki keunggulan masing-masing.
Crocodic memberikan servis jasa pembuatan mobile apps android atau iOS dengan integrasi dengan cloud computing, demi memberikan performa optimal sehingga aplikasi tersebut nyaman digunakan. Untuk konsultasi lebih lanjut bisa menghubungi team analyst Crocodic disini.