Foto oleh panumas nikhomkhai dari Pexels
Penggunaan aplikasi perusahaan menjadi tren di kalangan pebisnis, mulai dari skala kecil hingga besar dengan kompleksitas sistem yang beragam. Dari sistem tersebut tentu perusahaan mendapat lebih banyak data dari pengguna mereka. Namun, sedikit yang bisa memanfaatkan data tersebut. Ini yang menjadi masalah besar!
Perusahaan saat ini menghadapi tantangan paradoks – meskipun mereka memiliki lebih banyak informasi daripada sebelumnya, mereka semakin tidak dapat mengubahnya menjadi wawasan atau informasi yang berguna. Pada dasarnya, data yang berguna cenderung tersesat dalam tumpukan data yang sangat banyak.
Sistem internal yang buruk cenderung mengumpulkan, tetapi tidak memiliki analisis apa pun. Desain yang lebih baik dan UI yang ditingkatkan memungkinkan staf kunci mengakses data yang mereka butuhkan saat mereka membutuhkannya, dengan cepat dan efektif. Bayangkan sebuah tim penjualan yang memiliki akses cepat ke seluruh riwayat penjualan pelanggan daripada harus pergi dan menyusunnya atau (lebih buruk) bertanya kepada pelanggan apa yang telah mereka beli di masa lalu.
Namun, sistem internal yang baik dapat menerjemahkan data menjadi informasi yang mungkin dapat membantu perusahaan dalam pengelolaan dan pemanfaatan informasi. Selanjutnya informasi tersebut dapat dijadikan sebagai solusi dari masalah tertentu atau lebih baik lagi, dapat menjadi acuan untuk pengembangan produk dan layanan yang lebih baik dimasa depan.