Image Source: Flutter UI
Teknologi dalam pengembangkan software kini semakin modern dan canggih, termasuk framework yang digunakan pengembang dalam mengembangkan aplikasi hybrid. Kita sebelumnya telah mengenal Xamarin, Cordova dan React Native sebagai framework yang handal dalam mengembangkan software lintas platform untuk setiap tujuan pengembangan. Namun beberapa waktu ini, perhatian tim pengembang tertuju pada framework pengembangan baru yaitu Flutter, framework lintas platform yang menghadirkan peluang menarik bagi pengembang aplikasi dan bisnis.
Flutter memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi iOS dan Android dengan basis kode yang sama pada tampilan antarmuka yang sangat baik untuk pengguna, membuat pengembangan aplikasi mobile menjadi cepat dan lebih hemat biaya. Sebelum pembahasan yang lebih mendalam tentang Flutter, pertama tama kita harus mengenal apa itu Flutter?
Mengenal Flutter
Flutter adalah framework yang digunakan untuk membangun aplikasi mobile lintas platform, yang berarti dapat digunakan untuk membuat aplikasi mobile di semua platform, seperti Android, iOS, Windows, Linux, dan macOS. Framework ini bersifat open source dan gratis yang dirilis oleh Google pada Mei 2017.
Singkatnya, framework ini memungkinkan Anda membuat aplikasi mobile hanya dengan satu basis kode. Ini berarti Anda dapat menggunakan satu bahasa pemrograman dan satu basis kode untuk membuat dua aplikasi berbeda (untuk iOS dan Android).
Baca Juga
Mengenal Flutter pada Mobile Apps Development Android dan iOS Ditahun 2022
Flutter terdiri dari dua bagian penting:
- SDK (Software Development Kit): Kumpulan tools yang akan membantu Anda mengembangkan aplikasi. Ini termasuk alat untuk mengkompilasi kode Anda menjadi kode mesin asli (kode untuk iOS dan Android).
- Framework (Perpustakaan UI berdasarkan widget): Kumpulan elemen UI yang dapat digunakan kembali (tombol, input teks, bilah geser, dan sebagainya) yang dapat Anda sesuaikan untuk kebutuhan Anda sendiri.
Proses pengembangan software menggunakan Flutter, Anda akan menggunakan bahasa pemrograman yang disebut Dart. Bahasa ini dibuat oleh Google pada Oktober 2011, tetapi telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir ini. Dart berfokus pada pengembangan front-end, dan Anda dapat menggunakannya untuk membuat aplikasi mobile.
Jika Anda tahu sedikit tentang pemrograman, Dart adalah bahasa pemrograman objek yang diketik. Anda dapat membandingkan sintaks Dart dengan JavaScript.
“Flutter is Google’s UI toolkit for building beautiful, natively compiled applications for mobile, web, and desktop from a single codebase.”
– Google, flutter.dev
Alasan Kenapa Flutter Populer?
(1) Lintas Platform
Flutter memungkinkan Anda megembangkan berbagai software untuk berbagai platform, seperti aplikasi mobile, aplikasi web, aplikasi desktop. Anda hanya perlu menulis satu basis kode yang dapat bekerja di semua platform. Dengan cara ini, Flutter dapat menghemat waktu dan tenaga Anda karena dapat memangkas proses development.
(2) Kompilasi Cepat
Flutter memungkinkan Anda untuk dapat mengubah kode dan melihat hasilnya secara real-time. Ini disebut Hot-Reload. Anda hanya membutuhkan waktu singkat setelah Anda memperbarui aplikasi yang sedang Anda kerjakan. Modifikasi aplikasi secara signifikan tentu memaksa Anda untuk memuat ulang aplikasi. Tetapi jika Anda ingin melakukan perubahan ringan seperti desain, misalnya, dan mengubah ukuran elemen, maka itu dapat dilakukan secara real-time.
Ini sangat membantu Anda untuk dapat mendeteksi kekurangan atau kesalahan penulisan kode secepat mungkin, sehingga Anda dapat menyelesaikan proyek dengan lebih cepat.
(3) Antarmuka yang memukau
Flutter dikatakan merupakan framework yang sangat user friendly dalam segi tampilan antarmuka. Google menyatakan bahwa Flutter secara khusus dikembangkan untuk membantu pengembang aplikasi dalam membuat aplikasi dengan UI yang lebih baik.
Ini dikarenakan sistem Flutter menggunakan widget sebagai interaksi utama. Penggunaan widget ini sangat membantu developer dalam melakukan pekerjaannya, misalnya, ketika kita ingin menambahkan bidang teks, bidang teks memiliki tampilan berupa widget. Hal yang sama berlaku untuk tombol, dan banyak bidang lain. Pengaturan komponen untuk dipusatkan menggunakan widget center. Jadi, widget menggambarkan seperti apa aplikasi yang sedang dibuat.
Alasan kenapa developer memilih Flutter?
Meskipun Flutter adalah framework lintas platform yang lebih baru, beberapa tahun terakhir semakin banyak perusahaan yang memilih Flutter daripada framework lain seperti Xamarin, Cordova, dan React Native.
Flutter saat ini digunakan oleh perusahaan besar untuk membuat aplikasi mereka.
Potensi dan popularitas tersebut tentu saja berdasarkan banyak pertimbangan dari pihak developer. Berikut beberapa alasan utama mengapa tim pengembangan memilih Flutter:
- Peningkatan produktivitas, menggunakan basis kode yang sama untuk pengembangan aplikasi iOS dan Android, tentu menghemat waktu dan sumber daya. Flutter juga meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk pengujian dengan memastikan tidak ada masalah kompatibilitas dengan versi OS yang berbeda.
- Mudah dipelajari, Flutter memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi mobile asli tanpa perlu menggunakan banyak kode dan didukung oleh antarmuka pengguna Flutter yang sangat intuitif, sehingga membuat proses pembuatan aplikasi mobile menjadi lebih sederhana.
- Performa Fantastis, banyak pengguna mengatakan bahwa sulit untuk melihat perbedaan antara aplikasi Flutter dan aplikasi native. Hal ini dikarenakan proses development yang kurang lebih sama namun Flutter lebih unggul karena menggunakan lebih sedikit kode.
- Hemat biaya, membangun aplikasi iOS dan Android dengan basis kode yang sama pada dasarnya membangun dua aplikasi dengan harga satu.
- Ideal untuk MVP Startup, jika Anda ingin menunjukkan produk Anda kepada investor sesegera mungkin, Flutter adalah pilihan yang baik karena akan lebih murah karena Anda tidak perlu membuat dan memelihara dua aplikasi (satu untuk iOS dan satu untuk Android). Selain itu, Anda hanya butuh satu pengembang untuk membuat MVP Anda.
- Dokumentasi & komunitas yang bagus, Anda dapat belajar banyak dari dokumentasi Flutter, dan semuanya sangat detail dengan contoh mudah untuk kasus penggunaan dasar. Flutter memiliki banyak sumber daya yang bagus untuk menjawab pertanyaan Anda. Pengguna Flutter juga mendapat manfaat dari hub komunitas seperti Flutter Community dan Flutter Awesome untuk bertukar ide.
Kekurangan Pengembangan Aplikasi Flutter
Meskipun pengembangan aplikasi Flutter menghadirkan banyak hal positif, penting juga untuk mempertimbangkan aspek yang mungkin dapat mengubah persepsi Anda. Berikut beberapa kekurangan Flutter yang mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih framework terbaik pengembangan Aplikasi Anda.
- Flutter relatif baru, Sementara Flutter menawarkan banyak plugin dan komponen UI, framework yang lebih dulu exist seperti Xamarin dan React Native menawarkan pilihan dan dukungan yang jauh lebih besar.
- Bahasa pemrograman yang belum populer, Dart sebagai bahasa pemrograman Flutter harus diakui tidak terlalu populer seperti bahasa pemrograman lain. Meskipun ini adalah bahasa pemrograman yang sangat ramah developer, namun masih banyak seorang developer seringkali lebih cenderung mempertimbangkan bahasa pemrograman yang lebih seperti Java atau Kotlin.
- Beberapa komponen hanya tersedia untuk iOS atau Android, tetapi tidak keduanya. Jenis komponen ini lebih sering mendukung Android karena Flutter berasal dari Google, dan pengembang Android biasanya lebih tertarik pada Flutter daripada pengembang iOS.
Kami merekomendasikan Crocodic sebagai mobile apps develeloper native ataupun hybrid yang profesional dengan kredibilitas tinggi, informasi detail tentang kami bisa Anda akses di crocodic.com. Jika Anda memiliki masalah perusahaan yang serius dan ingin mengetahui biaya pengembangan aplikasi Anda dengan lebih tepat, kami dapat memperkirakannya dalam waktu 72 jam – isi formulir singkat di sini.