Di era teknologi digital yang semakin berkembang pesat, penggunaan smartphone kini semakin merajalela. Begitu juga dengan mobile apps yang yang telah marak digunakan dalam berbagai bidang mulai dari hiburan, transportasi, bisnis, hingga pendidikan. Tentunya mobile apps yang telah banyak merajah era digital tersebut mempunyai teknologi tertentu yang sesuai dengan kebutuhan. Nah, teknologi yang tepat dalam aplikasi dapat menjadi kunci agar mobile apps dapat berjalan sesuai kebutuhan dan memiliki fitur-fitur terbaiknya yang mendukung berjalannya aplikasi secara maksimal.
Melihat urgensi penggunaan teknologi digital saat ini, mobile apps harus dikembangkan seefektif mungkin. Flutter dan React Native merupakan framework paling popular yang dapat digunakan dalam mengembangkan mobile apps. Framework rilisan Google dan Facebook ini memiliki kelebihannya masing-masing dan sangat cocok untuk mengembangkan aplikasi dengan lebih hemat karena dapat berjalan di berbagai platform seperti Android dan IOS.
Nah, sebelum anda menentukan untuk menggunakan Flutter atau React Native, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu Flutter maupun React Native agar tahu mana framework yang paling cocok untuk proyekmu hingga dapat berjalan lebih maksimal.
Apa itu Flutter?
Flutter merupakan framework yang digunakan untuk membantu developer membuat mobile appsnya sendiri. Flutter dikembangkan oleh Google dengan bahasa pemograman menggunakan Dart, bahasa dengan struktur bahasa yang lebih mudah dipahami. Flutter digunakan untuk membangun aplikasi di berbagai platform seperti, android, IOS, windows,dan lainnya dengan memanfaatkan satu jenis codebase.
Apa itu React Native?
React Native merupakan framework berbasis Java Script yang dikembangkan oleh Facebook untuk mengembangkan aplikasi secara lebih praktis. React Native memungkinkan penggunanya untuk dapat menjalankan aplikasi di lebih dari satu platform sekaligus karena bersifat cross platform.
Perbandingan kunci antara Flutter dan React Native?
- Kinerja
Flutter menggunakan mesin rendering sendiri yang disebut dengan skia dan tidak memerlukan jembatan lain dalam berkomunikasi dengan komponen UI. Oleh karena itu, Flutter memiliki performa yang cenderung lebih cepat dan efektif. React Native mengandalkan bridge java script dan komponen asli UI dalam berkomumikasi dengan komponen native. Hal tersebut sering kai menyebabkan turunnya performa aplikasi terutama pada aplikasi yang kompleks.
- Pengembangan User Interface (UI)
Flutter memiliki UI yang sangat konsisten untuk digunakan di berbagai platform karena dirender sendiri oleh Flutter. Flutter juga menggunakan widget yang telah dirancang dengan baik sehingga pengembang dapat membuat dan mengatur platformnya secara fleksibel agar lebih apik dan menarik. Selain itu, Flutter juga mendukung material design (untuk android) dan Cupertino (untuk IOS).
Sementara itu, React Native menggunakan komponen asli dari dari masing-masing sistem (android/IOS) sehingga tampilan dalam paltform lebih alami. React Native juga menawarkan fleksibilitas dalam menggunakan ragam pustaka UI pihak ketiga. Meski begitu, terkadang dalam kustomisasi tertentu diperlukan penanganan tambahan untuk menjaga tampilan agar tetap konsisten.
- Bahasa Pemrogaman
Flutter menggunakan bahasa pemograman yang dikembangkan oleh Google, yaitu Dart. Dart dirancang dengan fokus di kecepatan dan efisiensi pada aplikasi yang dikembangkan. Sedangkan, React Native menggunakan bahasa pemograman Java Script yang dikembangkan oleh Facebook yang lebih populer di kalangan development karena muncul lebih dahulu disbanding dengan Flutter.
- Komunitas dan Dukungan
Meskipun Flutter terbilang masih cukup baru dan belum sebesar React Native, namun Flutter telah berkembang dengan cepat dengan dukungan pihak ketiga yang semakin beragam dan komunikas yang terus bertambah pesat. Dengan dukungan Google, peningkatan penggunaan Flutter terus meningkat.
React Native sebagai framework yang terlebih dahulu ada telah memiliki komunitas yang kuat dan ekosistem yang lebih matang dengan dukungan berbagai pihak ketiga. Dengan dukungan facebook, telah banyak aplikasi yang dkembangkan dengan React Native, seperti Instagram dan facebook.
- Integrasi dengan Kode Asli
Flutter mendukung intrgrasi dengan kode asli memalui platform channels. Meski begitu, perlunya upaya untuk pengintegrasian tersebut sebab bahasa pemograman dart yang belum sepopuler React Native. Sedangkan bagi React Native, integrasi dengan kode asli merupakan keunggulan besarnya. Dengan React Native, fitur-fitur baru dalam aplikasi di IOS maupun android dapat ditambahkan dengan mudah hanya dengan menulis modul asli dan mengintegrasikannya.
Keuntungan dan kekurangan
Tidak cukup hanya dengan mengetahui perbandingan antara Flutter dan React Native, anda juga harus mengetahui keuntungan dan kekurangannya untuk menentukan framework mana yang lebih sesuai dengan proyekmu.
Keuntungan Flutter
- Fitur hot reload yang menarik, menampilkan perubahan dengan sangat cepat
- Performa tinggi dan stabil dengan mesin rendering sendiri
- Konsistensi UI di seluruh platform yang kompleks
- Memungkinkan mengembangan aplikasi lintas platform dengan satu basis kode
Kekurangan Flutter
- Teknologi masih baru
- Aplikasi yang dihasilkan memiliki ukuran yang besar
- Tampilan yang tidak sama persis dengan aplikasi native
Keuntungan React Native
- Kode dapat digunakan ulang baik untuk IOS maupun android
- Pemograman berbasis komponen siap pakai sehingga prodiktvitas pengguna lebih tinggi
- Komunitas pengguna yang relative besar
- Pengembangan aplikasi cenderung lebih hemat
Kekurangan React Native
- Tetap membutuhkan kode native
- Ketergantungan dengan pihak ketika
- Konsistensi performa aplikasi yang kurang
Kesimpulan
Antara Flutter dan React Native, keduanya merupakan framework yang bagus untuk mengembangkan sebuah aplikasi. Penjelasan tentang perbandingan serta keuntungan dan kekurangan keduanya akan sangat berguna untuk pemilihan framework yang tepat. Jika anda ingin aplikasi dengan tampilan cantik, anda bisa menggunakan Flutter atau React Native jika ingin tampilan yang lebih native. Pastikan anda memilih pilihan terbaik sesuai dengan kebutuhan proyek, kualitas tim, dan kemampuan anda.
Menentukan pilihan juga bukan hal yang mudah. Jika anda masih bimbang ingin menggunakan Flutter atau React Native dalam proyek anda, Crocodic siap membantu dalam memilih teknologi yang cocok sesuai kebutuhan anda. Crocodic merupakan perusahaan dalam bidang jasa pembuatan aplikasi, website, dan IoT. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, Crocodic telah terpercaya untuk mengatasi berbagai masalah di bidang development. Hubungi Crocodic untuk kebutuhan bisnis anda dan pastikan agar tidak salah pilih.