Photo by Julia M Cameron
Internet of Things (IoT) adalah sistem yang memungkinkan komunikasi antar platform dengan menggunakan internet. Hal ini memungkinkan device berinteraksi tanpa interferensi manusia. IoT dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang, salah satunya adalah bidang edukasi atau pendidikan. Seperti apa contoh implementasi IoT di bidang pendidikan? Artikel ini akan menjelaskan implementasi, manfaatnya, serta bagaimana tantangan yang mungkin muncul. Simak artikel berikut ini.
Contoh Implementasi IOT di Bidang Pendidikan :
Smart Board
Penggunaan perangkat interaktif seperti Smart Board dapat meningkatkan kolaborasi dan komunikasi di antara siswa. Dalam proyek kelompok, misalnya, siswa dapat dengan mudah berbagi informasi penting dan bekerja sama secara lebih efektif. Smart Board bekerja dengan cara menyajikan tampilan layar yang dapat langsung berinteraksi dengan pengguna menggunakan pena atau jari, mirip seperti menggunakan layar sentuh pada smartphone atau tablet.
Hal ini mempermudah dosen untuk menjelaskan materi dengan lebih menarik, menggunakan tampilan dan film interaktif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
Smart attendance
Sistem presensi yang menggunakan IoT membuat pencatatan kehadiran di sekolah menjadi lebih mudah bagi guru dan administrator. Sistem dapat dirancang dengan menggunakan tag RFID atau metode identifikasi lainnya untuk kemudian sistem dapat mendeteksi kehadiran seorang siswa di lokasi tertentu dan secara otomatis memperbarui catatan kehadiran. Hal ini mempermudah dalam mencatat siswa yang hadir dan membantu memastikan keamanan siswa.
Manajemen database
IoT menawarkan solusi yang lebih efisien bagi pendidik dalam mengelola kelas, berinteraksi dengan siswa, dan menilai kemajuan belajar mereka. Dengan menghubungkan perangkat fisik ke jaringan, sistem dapat mengumpulkan data yang bisa dianalisis untuk memahami lebih baik kemampuan siswa dan memberikan feedback yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Di sisi lain, digitalisasi proses juga dapat mengotomatisasi sejumlah tugas administratif staf di lembaga pendidikan sehingga menghemat waktu dan tenaga bagi staf untuk fokus pada kegiatan yang lebih produktif.
Selain itu, implementasi IoT dalam manajemen database pendidikan menawarkan kemudahan dalam akses dan pengelolaan informasi. Contohnya pada penerapan smart library yang memungkinkan mahasiswa untuk melakukan peminjaman dan pengembalian buku secara mandiri. Di sisi lain, integrasi data memungkinkan petugas untuk mengelola informasi siswa, dosen, dan staf dengan lebih efisien. Dengan demikian, penerapan teknologi IoT tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang baru untuk peningkatan pengalaman belajar dan pengajaran di lingkungan pendidikan.
Manfaat IOT di Bidang Pendidikan :
Pembelajaran yang lebih inklusif
IoT membuka akses pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas bagi semua siswa. Siswa di mana pun dapat mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas, dan berinteraksi dengan guru secara online.
IoT membantu mewujudkan pendidikan yang lebih merata dan memastikan semua anak memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang, termasuk siswa di daerah terpencil dan berkebutuhan khusus. Teknologi ini juga menyediakan platform pembelajaran adaptif yang menyesuaikan materi dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Pembelajaran lebih aktif
Dengan Internet of Things (IoT), materi pelajaran tidak lagi terbatas pada teks yang membosankan, tetapi juga bisa berupa animasi, video, dan bahkan menggunakan kecerdasan buatan (AI). Hal ini membuat suasana kelas lebih menarik dan siswa lebih termotivasi untuk belajar. Dengan perangkat IoT seperti papan tulis interaktif dan tablet, guru dapat membuat pelajaran yang lebih menarik dan interaktif, menjaga ketertarikan dan motivasi siswa.
Contohnya, seorang guru dapat menggunakan papan tulis interaktif untuk menyajikan konten multimedia, seperti video dan grafik, untuk menjelaskan suatu konsep. Siswa dapat menggunakan tablet atau perangkat lainnya untuk menjawab pertanyaan, berpartisipasi dalam diskusi, atau menyelesaikan aktivitas interaktif terkait pelajaran tersebut.
Proses e-Learning dengan teknologi IoT juga memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antara siswa, memungkinkan mereka bekerja sama dalam proyek dan berbagi ide dan sumber daya secara real-time. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan menarik. Secara keseluruhan, penggunaan teknologi IoT di kelas dapat meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa, menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dan pengalaman belajar yang lebih positif.
Menciptakan sekolah yang lebih aman
Tidak hanya diperlukan untuk menciptakan smart-class di dalam ruangan, namun Internet of Things (IoT) juga dapat diaplikasikan untuk meningkatkan keamanan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Melalui integrasi perangkat IoT seperti lampu dan CCTV dalam satu aplikasi, petugas sekolah dapat dengan mudah mengakses dan memantau situasi di sekolah secara real-time.
Hal ini memungkinkan respon yang cepat dalam situasi darurat, seperti kebakaran atau intrusi orang asing ke dalam area sekolah, yang dapat membantu meminimalkan risiko dan merespon situasi dengan efektif.
Selain itu, penerapan teknologi IoT juga memberikan solusi untuk mengamankan transportasi siswa dengan menggunakan sistem pelacakan GPS pada bus sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat memastikan keberadaan dan keamanan siswa saat mereka melakukan perjalanan ke dan dari sekolah. Di samping itu, dengan penggunaan kamera keamanan yang terkoneksi IoT, pihak berwenang dapat dengan mudah memantau area sekolah dan mendeteksi potensi ancaman atau aktivitas mencurigakan.
Secara keseluruhan, penerapan IoT dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan keamanan sekolah, tetapi juga memberikan kemudahan bagi staf dalam mengelola dan mengawasi lingkungan sekolah secara efisien.
Manajemen perpustakaan yang lebih baik
Internet of Things (IoT) juga dapat digunakan untuk mengembangkan perpustakaan pintar (smart libraries). Perpustakaan pintar yang didukung oleh Internet of Things (IoT) dapat memberikan beragam fitur tambahan yang meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi siswa. Sistem ini dapat dilengkapi dengan teknologi identifikasi, seperti RFID (Radio-Frequency Identification), yang memungkinkan buku dan materi perpustakaan lainnya dilacak secara otomatis yang memudahkan siswa dalam menemukan bahan yang mereka butuhkan.
Selain itu, IoT juga memungkinkan integrasi dengan sistem manajemen perpustakaan cerdas yang dapat memberikan rekomendasi buku berdasarkan preferensi bacaan sebelumnya. Penggunaan IoT juga dapat memperluas aksesibilitas dengan memberikan layanan perpustakaan online, di mana siswa dapat mengakses e-book, jurnal, dan sumber daya digital lainnya dari mana saja dan kapan saja. Dengan adanya perpustakaan pintar, pengalaman belajar siswa dapat diperkaya dan memfasilitasi pembelajaran mandiri yang lebih efektif.
Monitoring data
Pemanfaatan IoT dalam bidang pendidikan memberikan keunggulan bagi para pengelola sekolah dengan menyediakan data yang lebih akurat, mulai dari performa siswa hingga kehadiran di kelas. Data tersebut menjadi landasan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan serta merancang strategi untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Dengan adanya perangkat IoT, para guru dan administrator dapat mengumpulkan informasi tentang gaya belajar, kemajuan, dan kesulitan yang dihadapi siswa. Data ini menjadi dasar dalam menyusun rencana pembelajaran yang disesuaikan dan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Misalnya, siswa yang mengalami kesulitan dengan konsep tertentu dapat diberikan sumber daya tambahan dan dukungan untuk membantu mereka memahami materi tersebut dengan lebih baik. Sementara itu, siswa yang unggul dalam suatu mata pelajaran bisa diberikan materi yang lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Pembelajaran yang dipersonalisasi seperti ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi, meningkatkan prestasi belajar, dan lebih semangat belajar. Dengan demikian, penggunaan perangkat IoT dan pembelajaran yang dipersonalisasi dapat memastikan setiap siswa mendapat dukungan yang tepat dan pengalaman belajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Tantangan IOT di Bidang Pendidikan
Masalah privasi dan keamanan
Keamanan siber menjadi aspek krusial dalam era digital, terutama dengan semakin maraknya penggunaan perangkat Internet of Things (IoT) di industri pendidikan. Risiko dan ancaman siber yang mengintai perangkat lunak cloud dan aplikasi IoT tak terhindarkan, seperti serangan virus Mirai pada tahun 2016. Situasi ini mendorong kebutuhan untuk memastikan perlindungan data yang tepat dengan menghadirkan tim teknologi yang mumpuni.
Membangun budaya keamanan siber yang kuat merupakan kunci. Penerapan kebijakan keamanan yang tepat dan edukasi tentang kebersihan digital bagi siswa dan staf menjadi langkah krusial. Investasi dalam langkah-langkah perlindungan dan rencana kontingensi untuk mengatasi ancaman siber juga tak terelakkan. Memilih penyedia solusi terpercaya yang menerapkan praktik terbaik dan teknologi keamanan terkini dalam produknya merupakan langkah penting dalam membangun infrastruktur IoT yang aman dan terpercaya.
Biaya Implementasi tinggi
Optimalisasi teknologi IoT dalam pendidikan memerlukan alokasi sumber daya yang signifikan. Biaya besar untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan jangkauan Wifi memadai di seluruh area menjadi faktor utama. Institusi harus menyediakan perangkat seperti laptop atau tablet untuk setiap siswa, yang dapat menjadi beban keuangan yang besar. Biaya tambahan untuk pemasangan sistem identifikasi dan pemeliharaan rutin, serta kebutuhan akan tenaga ahli terlatih dalam manajemen data, juga perlu dipertimbangkan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya yang signifikan, yang mungkin tidak sesuai dengan anggaran institusi.
Sumber daya keuangan memainkan peran kunci dalam integrasi perangkat dan perangkat lunak IoT di lingkungan pendidikan. Biaya pembelian perangkat keras, lisensi perangkat lunak, pemeliharaan perangkat IoT, pasokan listrik, dan pelatihan bagi para pendidik harus dihitung dengan cermat. Kebutuhan akan bandwidth yang mencukupi dan koneksi Wifi yang stabil juga menjadi tantangan, terutama bagi sekolah-sekolah yang bergantung pada dana publik atau institusi besar dengan skala implementasi yang luas.
Kurangnya infrastruktur untuk menyimpan dan memproses data
Perangkat IoT menghasilkan banyak sekali data yang perlu disimpan dan diproses. Infrastruktur lokal yang digunakan beberapa institusi untuk penyimpanan data, kemungkinan sudah terlalu tua dan tidak stabil untuk mendukung solusi berbasis IoT. Hal ini dapat mengganggu transfer data yang lancar dan menyebabkan perangkat tidak berfungsi dengan baik. Lebih penting lagi, ini dapat meningkatkan risiko kebocoran informasi sensitif atau kehilangan data jika terjadi ancaman siber.
Saat menerapkan IoT dalam pendidikan, manajemen universitas atau sekolah perlu memilih platform komputasi dan alat data yang andal. Menggunakan sistem penyimpanan berbasis cloud yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar.Selain itu, penting juga untuk menyimpan beberapa backup di tempat yang berbeda untuk memastikan data tetap aman meskipun terjadi gangguan pada salah satu fasilitas.
Pendidikan adalah salah satu bidang implementasi IoT yang potensial. IoT dapat diterapkan pada berbagai bidang, terutama Industri. Cari tahu potensi implementasi IoT untuk kehidupan sehari-hari, di laman : Implementasi IoT Pada Kehidupan Sehari-Hari
Article By : Harimurti, I. & Fattah, H. A. (2024).