Blog Home
Table of Content

Apa Perbedaan Front End dengan Back End pada Mobile Apps?

By : Sapto 17 November 2021

Apa Perbedaan Front End dengan Back End pada Mobile Apps?

Ketika kita membuat mobile apps, adalah sebuah keharusan untuk mengetahui konsep pengembangan mobile apps. Meskipun kita berasal dari divisi non IT, misalnya marketing atau dari team sales, mengetahui konsep pengembangan mobile apps akan membantu kita untuk berkomunikasi dengan team mobile apps developer atau dengan vendor penyedia jasa pembuatan aplikasi baik itu iOS maupun Android Developer. Beberapa terminologi yang perlu diketahui adalah Front End dan Back End.

Pengertian Front End dan Back End dalam Mobile Apps

Sebuah mobile apps terbagi menjadi 2 bagian, Front End dan Back End.
Untuk Front End, kita sebagai pengguna mobile phone pasti sangat familiar. Hampir tidak mungkin ada pengguna mobile phone yang tidak menginstal aplikasi apapun di perangkatnya. Aplikasi yang kita unduh dari play store atau app store, lalu kita install dan pergunakan sehari-hari adalah Front End dari sebuah ekosistem mobile apps. Termasuk dengan mobile apps yang dapat kita gunakan di perangkat smart watch, mesin antrian, kiosk, atau perangkat lain masuk dalam kategori Front End.

Persamaan dari semua Front End apps adalah didesain untuk manusia, dan juga digunakan langsung oleh manusia. Kita bisa berinteraksi dengan elemen-elemen yang ada di dalamnya, misalnya button, scroll, map, dll.

Untuk Back End, berkebalikan dengan Front End yang dapat kita lihat dan berinteraksi dengan elemen di dalamnya, sebuah Back End adalah bagian aplikasi yang tersembunyi dari pengguna. Bagian ini berfungsi untuk menyimpan data, menjalankan pemrosesan data, membaca API, serta fungsi teknikal lain yang memungkinkan sebuah aplikasi untuk bekerja. Back End sering disebut dengan Server Side.


Apakah semua mobile apps membutuhkan Back End?
Jawabannya adalah : Tidak.

Ada beberapa kasus ketika aplikasi tidak membutuhkan Back End.
Sebuah mobile apps memungkinkan bekerja tanpa back end, jika dapat berfungsi secara penuh tanpa dukungan koneksi internet, serta mobile apps tersebut didesain untuk digunakan oleh 1 device saja.


Contohnya adalah Kamera. Setiap mobile phone pasti mempunyai aplikasi ini secara default. Aplikasi ini secara konsep dasar tidak membutuhkan back end untuk menjalankan fungsinya yakni mengambil gambar dan merekam video. Tentu saja jika aplikasi kamera ini dihubungkan ke server untuk bisa mem-back up secara online, maka akan membutuhkan back end. Akan tetapi, pada dasarnya jika disimpan di internal memori mobile phone, maka back end bukan merupakan sebuah kebutuhan.

Bagaimana hubungan Front End dan Back End di sebuah Mobile Apps?

Mari kita ambil contoh mobile apps yang familiar : Netflix.
Aplikasi Netflix yang kita kenal adalah bagian Front End. Di Front End Netflix,
paling awal kita diminta memilih akun siapa yang akan kita pergunakan, lalu ada berbagai display film yang sedang trending, rekomendasi dari berbagai genre, dan film-film yang sebelumnya kita tonton namun belum tuntas.
Selain itu ada button play, home, dan beragam button lain yang tersedia disana.

Dimana back end nya? Back end dari netflix adalah admin panel yang memungkinkan mereka mengatur library film yang ada. Serta membaca kebiasaan pengguna, untuk kemudian memberikan saran film yang sesuai dengan preferensi mereka.

Bahasa Pemrograman dan Framework Pada Front End dan Back End

Bahasa Pemrograman dan Framework Front End

Beberapa bahasa pemrograman yang dipergunakan oleh Front End Developer adalah

  1. Hypertext Markup Language (HTML)
  2. Cascading Style Sheets (CSS)
  3. JavaScript

Front End Frameworks

Framework adalah kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi. Kerangka kerja ini akan memudahkan developer
untuk menyusung koding secara lebih rapi dan terstruktur.
Framework yang digunakan oleh Front End developer diantaranya adalah

  1. ReactJS
    ReactJS adalah framework opensource, dikembangkan oleh Facebook. Bahasa pemrograman yang diakomodasi
    adalah Java Script.
  2. AngularJS
    AngularJS banyak dipergunakan untuk pembuatan single page web application (SPA). ReactJS juga sebuah
    framework opensource.
  3. jQueri
    jQueri adalah library Javascript yang sangat populer. jQueri mendukung berbagai macam bahasa pemrograman,
    serta mendukung banyak plugin.

Bahasa Pemrograman dan Framework Front End

Beberapa bahasa pemrograman yang dipergunakan oleh Back End Developer adalah

  1. NodeJS
  2. JavaScript
  3. C++
  4. Swift
  5. Kotlin
  6. dll

Back End Frameworks

  1. Laravel
  2. .Netcore
  3. Django
  4. Ruby on rails

Jika kita menggunakan jasa pembuatan mobile apps, maka tidak perlu khawatir terkait dengan terminologi di atas. Di Crocodic, setiap klien bebas memilih bahasa pemrograman sesuai dengan konsep mobile apps yang akan dia kembangkan. Kontak kami sekarang untuk diskusi lebih lanjut, disini!