Proyek pengembangan mobile app, website, atau IoT adalah sebuah project dengan skala besar. Jika kita memutuskan bahwa solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah dengan bantuan mobile app, website, atau IoT, maka akan ada investasi yang harus kita keluarkan agar solusi tersebut dapat terwujud dengan optimal.
Ada 3 investasi yang akan dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, yaitu dari segi biaya (budget), waktu (timeline), dan usaha pengerjaan (scope of work). Pembuatan aplikasi, website, dan IoT sudah pasti membutuhkan waktu dan biaya pengembangan. Selain itu, yang terkadang menjadi kendala lain adalah scope of work, karena keterbatasan waktu dan biaya akan berpengaruh pada scope project yang dapat kita kerjakan.
Table of Content
Salah satu hal yang sering Crocodic hadapi sebagai jasa pengembangan aplikasi dan website, adalah sulitnya memulai pengembangan proyek. Seringkali ada situasi yang membuat perusahaan kesulitan memulai pengembangan proyeknya, karena kendala yang muncul pada ketiga poin yang disebutkan di atas; yakni biaya (budget), waktu (timeline), dan konsep atau scope of work.
Ketiga hal tersebut akan berpengaruh pada hasil akhir aplikasi yang diinginkan. Seringkali masalah tersebut muncul ketika ingin memilih metode pengembangan aplikasi, yang umumnya ada 2 yaitu Waterfall dan Agile (sprint). Kedua metode ini cenderung dipakai pada situasi yang sama sekali berbeda, dengan ekspektasi hasil (expected deliverables) yang juga berbeda. Seperti apa situasi dan hasil akhir yang cocok untuk memilih salah satu metode : Waterfall atau Agile? Artikel ini akan membahas mengenai kapan saat yang direkomendasikan untuk memilih salah satu metode tersebut, dilihat dari perspektif ketersediaan budget, jangka waktu pengerjaan, serta konsep atau scope of work.
Baca juga : Apa itu Waterfall dan Agile?
Kapan memilih metode Waterfall?
Membuat website dan aplikasi dengan metode Waterfall sangat direkomendasikan bagi proyek yang membutuhkan segala sesuatunya fixed dari awal.
Karakteristik dari metode waterfall adalah
- Waterfall membutuhkan budget yang besar di awal pengembangan
- Timeline yang dibutuhkan sampai sebuah proyek dapat digunakan cukup lama
- Konsep aplikasi diharuskan sudah tetap di awal
Konsep dan scope of work
Seperti namanya, metode waterfall dikerjakan secara bertahap dari awal, berurutan terus hingga akhir. Jika ada perubahan yang major pada tahap coding, akan berpengaruh besar pada biaya yang sudah disepakati, serta timeline yang akan cenderung bertambah panjang.
Pada tahap penawaran, Crocodic akan membuat detail modul yang akan dipergunakan beserta biaya dan lama waktu pengembangannya tiap modul.
List modul ini kemudian akan didetailkan setelah proyek sepakat dikerjakan oleh Crocodic. Detail ini dinamakan dengan User Requirement. Pada dasarnya memuat semua modul, detail fungsi dari modul tersebut, dan bagaimana koneksinya dengan modul lain di aplikasi atau website secara keseluruhan.
Perubahan yang minor akan dapat diakomodasi oleh team Crocodic. Akan tetapi perubahan yang sifatnya major, jika berpengaruh besar pada sistem yang sudah terlebih dahulu dikerjakan, maka perubahan tersebut akan menimbulkan biaya yang dinamakan Change Request Fee.
Perubahan major contohnya adalah
Sebuah aplikasi booking mobil awalnya membutuhkan manual approval oleh admin terkait ketersediaan mobil. Jika kita berniat mengubah sistem approval menjadi otomatis dan terintegrasi dengan payment gateway, maka hal tersebut akan membutuhkan banyak penyesuaian.
Budget
Memilih metode waterfall cocok untuk perusahaan yang membutuhkan estimasi biaya pengembangan sebelum pengembangan itu dimulai. Crocodic biasanya akan mengestimasikan biaya ini dalam waktu 2~7 hari setelah konsep yang tetap sudah diterima.
Biaya waterfall biasanya cenderung besar, karena akan dikirimkan dalam bentuk lump sum. Semua pengembangan sesuai konsep sudah termasuk dalam biaya yang dikirimkan.
Timeline
Pembuatan aplikasi dan website dengan metode waterfall cenderung memakan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan semua modul harus dikembangkan satu per satu dan berurutan. Sebagian besar modul tidak dapat dikembangkan secara paralel.
Dengan metode ini, biasanya memakan waktu pengembangan 3 ~ 12 bulan tergantung kerumitan proyeknya. Oleh karena itu, perusahaan harus memasukkan estimasi waktu pengerjaan ini kedalam pertimbangan sebelum memulai proyek.
Kapan memilih metode Agile?
Jika di atas kita sudah mengetahui kapan Waterfall cocok digunakan, sekarang kita membahas mengenai Agile. Agile disebut juga Sprint, karena metode ini terbagi menjadi beberapa cycle development dan testing, satu cyclenya disebut sebagai 1 Sprint.
Karakteristik dari metode Agile adalah
- Dikerjakan selama beberapa cycle sprint, durasinya 1 cycle berkisar 20~40 hari kerja
- Setiap 1 sprint biasanya mengerjakan beberapa modul prioritas, dan tidak diharuskan mempunyai konsep yang fixed di awal
- Biaya yang dibutuhkan akan berbeda sesuai dengan modul apa saja yang dikerjakan pada cycle sprint. Jika ada modul yang hendak diganti, tidak ada biaya yang dibebankan.
Konsep yang dinamis
Metoda Agile adalah metode pengembangan yang dinamis. Setelah kita menentukan modul prioritas yang akan dikerjakan, tidak ada batasan untuk modul apa yang ingin kita coba kembangkan selanjutnya. Beberapa perusahaan menggunakan metode ini untuk mengetes modul yang mereka punya.
Misalnya di bagian log in. Di awal sprint kita mencanangkan log in dengan menggunakan nomor HP dan kode OTP. Jika dirasa modul ini tidak disukai oleh customer kita, pada cycle sprint selanjutnya kita dapat menggantinya dengan modul log in menggunakan email atau Whatsapp.
Tahapannya develop modul → test reaksi customer → evaluasi → develop modul baru.
Jadi, metode ini akan sangat cocok jika perusahaan kita mengharapkan ada evaluasi yang kontinu untuk setiap modul yang baru dirilis, sehingga akan ada perubahan dan penyempurnaan modul tersebut secara bertahap hingga sempurna.
Budget
Seperti yang disebutkan di poin 3, biaya akan dikenakan sesuai modul yang dikerjakan. Crocodic akan menetapkan dedicated PM, engineer, dan designer untuk setiap cycle sprint. Jumlah formasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan kita.
Pada setiap cycle sprint, di awal akan kita akan melakukan Sprint Requirement. Requirement tersebut kemudian dikerjakan oleh masing-masing PIC nya. Akan ada hari dimana seorang designer melakukan pekerjaan design, di hari berikutnya mungkin hanya PM dan engineer android, begitu seterusnya. Biaya yang ditagihkan semuanya berdasarkan resource yang terpakai untuk mengerjakan modul tersebut.
Oleh karena itu, metode ini cocok jika perusahaan kita tidak kaku dalam penentuan budget pengembangan. Karena pada banyak kasus, perusahaan harus terlebih dahulu mencanangkan budget dari jauh jauh hari, dan jumlahnya cenderung tetap sehingga akan menimbulkan kesulitan jika nanti bertambah.
Timeline
Dengan durasi 1 cycle sprint yang biasanya 20 hari kerja, kita akan dapat lebih cepat mengerjakan sebuah modul dan merilisnya ke pasaran. Dengan hal tersebut, pengetesan reaksi customer akan dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa menunggu aplikasi secara keseluruhan selesai.
Hal ini akan cocok dengan perusahaan yang ingin terus melakukan penyempurnaan dari tiap modul. Sedikit demi sedikit hingga mendapat respon yang positif dari pengguna aplikasi ini.
Kesimpulan
Metode Waterfall cocok untuk perusahaan dengan
- Konsep matang
- Membutuhkan estimasi budget yang tetap sebelum pengembangan
- Tidak terburu target rilis yang cepat
Sedangkan metode Agile cocok untuk perusahaan
- Konsep aplikasi dan website yang dinamis, berubah sesuai respon pengguna aplikasi dan website
- Budget fleksibel, karena mengetahui akan banyak perubahan ketika proses development
- Membutuhkan waktu yang cepat untuk rilis tiap modul, lalu mengetes penerimaan pengguna
Pada akhirnya, setiap metode mana yang akan dipilih akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan kita. Crocodic sebagai vendor pembuatan aplikasi mobile dan website juga dapat melayani jika perusahaan kita membutuhkan penyesuaian dalam metode yang kita kehendaki untuk digunakan. Semua system analyst di Crocodic berpengalaman menangani proyek yang bermacam jenisnya. Jadi, jangan ragu untuk berdiskusi dengan kami.