Blog Home
Table of Content

E Commerce, Contoh dan Bagaimana Membangunnya di tahun 2023?

By : Andik Saputra 19 January 2022

E Commerce, Contoh dan Bagaimana Membangunnya di tahun 2023?

Illustration by Rosina Gavrilash from Ouch!

Saat ini, pertanyaan tentang e commerce biasanya berpusat pada saluran mana yang terbaik untuk menjalankan bisnis online, tetapi banyak hal yang perlu Anda ketahui tentang e commerce. Misalkan tentang perkembangannya terakhir, menurut laporan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, transaksi e-commerce Tanah Air diproyeksi menyentuh Rp 403 triliun pada 2021. Jumlah ini tumbuh 51,6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 266 triliun. Bank Indonesia juga telah memproyeksikan transaksi e-commerce di Indonesia terus naik pada 2022 dengan nilai mencapai Rp 530 triliun atau tumbuh 31,4% (yoy). 

Perkembangan yang sangat besar tersebut berbanding lurus dengan besarnya minat masyarakat indonesia, tidak hanya untuk membeli produk atau layanan, tapi juga sebagai penjual produk atau layanan itu sendiri. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis e commerce telah mengubah cara orang melakukan transaksi jual beli. Dari hal itu, kita tentu sering mendengar istilah ini, tapi banyak yang kurang tahu tentang apa itu sebenarnya e commerce dan jika Anda tertarik masuk ke dalamnya, gimana caranya?

Pertama, Apa itu E Commerce?

Illustration by Rosina Gavrilash from Ouch!

Menurut Investoperdia Istilah e commerce mengacu pada model bisnis yang memungkinkan perusahaan dan individu untuk membeli dan menjual barang dan jasa melalui Internet. Ecommerce beroperasi di empat segmen pasar utama dan dapat dilakukan melalui komputer, tablet, smartphone, dan perangkat pintar lainnya. Hampir setiap produk dan layanan yang dapat ditemukan di e commerce, termasuk buku, musik, tiket pesawat, dan layanan keuangan seperti investasi saham dan perbankan online. Karena itu, e commerce ini dianggap sebagai teknologi modern yang sangat membantu aktivitas manusia.

Seperti disebutkan di atas, e commerce adalah proses membeli dan menjual produk dan layanan nyata secara online. Dalam prosesnya melibatkan 2 pihak atau lebih yang melakukan transaksi berupa pertukaran data dan pembayaran. Ini adalah bagian dari industri yang lebih besar yang dikenal sebagai e-business, karena melibatkan semua proses yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan secara online.

Seperti yang kita tahu, e commerce telah membantu bisnis terutama mereka yang memiliki jangkauan bisnis yang tidak terlalu luas, seperti UKM dan UMKM untuk mendapatkan akses dan membangun pasar yang lebih luas dengan menyediakan saluran distribusi yang lebih murah dan lebih efisien untuk produk atau layanan mereka. Hal ini telah membuat masyarakat sangat familiar dengan toko online yang memungkinkan pelanggan membeli segala sesuatu mulai dari pakaian, memesan makanan atau sekedar kopi, hingga kebutuhan rumah tangga lain langsung dari rumah mereka.

Bagimana Sejarah E Commerce?

Pada pemaparan sebelumnya tentu kita sudah sangat paham dengan pengertian dan apa dampak yang diberikan oleh ecommerce sehingga telah besar seperti sekarang ini. Tetapi sangat sedikit orang yang tahu bahwa e commerce memiliki sejarah yang dimulai sebelum internet dimulai.

E commerce sebenarnya kembali ke tahun 1960-an, Di Amerika Serikat ketika perusahaan menggunakan sistem elektronik yang disebut Electronic Data Interchange untuk memfasilitasi transfer dokumen. Tetapi untuk transaksi pertama baru terjadi pada tahun 1994. Ini melibatkan penjualan CD antara teman-teman melalui situs web ritel online yang disebut NetMarket.

Di Indonesia sendiri, Lahirnya e commerce bermula dari hadirnya IndoNet. Saat itu, IndoNet sebagai Internet Service Provider (ISP) di Indonesia. Kemunculan IndoNet menjadi cikal bakal pemanfaatan teknologi dalam segala bidang. Tidak terkecuali pada bisnis online

Kemudian, pada tahun 1996, Dyviacom Intrabumi atau D-Net dianggap sebagai pionir jual beli online pertama di Indonesia. Kehadiran media transaksi ini tentu saja menjadi kabar baik untuk pemilik bisnis dan juga pelanggan mereka. Dengan menggunakan internet, proses transaksi menjadi lebih mudah. 

Pada awalnya toko hanya menampilkan katalog produk saja secara online, untuk transaksi tetap dilakukan secara tatap muka, belum ada sistem yang mengatur transaksi secara online. Istilah tersebut kemudian hari dinamakan cash on delivery (COD). 

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi, hadir pula toko online. Kemudian, inilah titik mula munculnya e commerce di Indonesia. Teknologi baru terus memudahkan orang untuk melakukan belanja online mereka. Orang-orang dapat terhubung dengan bisnis melalui ponsel cerdas dan perangkat lain dan dengan mengunduh aplikasi untuk melakukan pembelian. Pengenalan pengiriman gratis, yang mengurangi biaya bagi konsumen, juga membantu meningkatkan popularitas industri e commerce.

Apa saja Jenis-jenis E Commerce

Illustration by Icons 8 from Ouch!

semakin maraknya e commerce di indonesia pengetahuan tentang ecommerce menjadi hal sangat penting. untuk belajar lebih dalam tentang ecommerce mungkin Anda tertarik untuk mengetahui jenis jenis e commerce saat ini. Berikut ini adalah jenis model e commerce :

  1. Business to Consumer (B2C)
    B2C e commerce adalah model e commerce yang paling populer. Bisnis ke konsumen berarti penjualan terjadi antara bisnis dan konsumen, seperti saat Anda membeli pakaian, keperluan rumah tangga bahkan kopi secara online.
  2. Business to Business (B2B)
    B2B e commerce mengacu pada bisnis yang menjual barang atau jasa ke bisnis lain, seperti produsen dan grosir, atau grosir dan pengecer. E commerce bisnis ke bisnis berfokus ke hubungan transaksi dengan konsumen bisnis bukan konsumen perorangan, dan biasanya melibatkan produk seperti bahan mentah, perangkat lunak (software), atau produk yang digabungkan.
  3. Konsumen ke Konsumen (C2C)
    C2C e commerce mengacu pada penjualan barang atau jasa kepada konsumen lain. Penjualan konsumen ke konsumen terjadi di platform seperti eBay, Etsy, Fivver, dll.
  4. Konsumen ke Bisnis (C2B)
    Konsumen ke bisnis adalah ketika seorang individu menjual layanan atau produk mereka ke organisasi bisnis. C2B mencakup influencer yang menawarkan eksposur, fotografer, konsultan, penulis lepas, dll.
  5. Direct to Consumer (D2C)
    Direct to consumer e commerce adalah model terbaru dari e commerce, dan tren dalam kategori ini terus berubah. D2C berarti bahwa suatu merek menjual langsung ke pelanggan akhir mereka tanpa melalui pengecer, distributor, atau grosir.
    Langganan adalah item D2C yang populer, dan penjualan sosial melalui platform seperti Instagram, Pinterest, Facebook, Snapchat, dll merupakan platform populer untuk penjualan langsung ke konsumen.

Berdasarkan model bisnisnya, e commerce telah mengubah cara orang berbelanja dan mengkonsumsi produk dan layanan menjadi lebih baik. Hal tersebut akan semakin mendorong banyak orang beralih ke komputer dan smartphone mereka untuk memesan barang, yang dapat dengan mudah dikirim ke rumah mereka. Dengan demikian, e commerce akan mengganggu kehadiran bisnis ritel. Tokopedia dan Shopee telah mendapatkan popularitas yang cukup besar, mendorong produsen untuk membuat perubahan pada cara mereka melakukan bisnis.

Tidak mau kalah, penjual perorangan (owner) juga semakin terlibat dalam transaksi e commerce melalui situs web personal mereka sendiri. Dan pasar digital seperti eBay atau Etsy berfungsi sebagai pertukaran tempat banyak penjual dan pembeli berkumpul untuk melakukan bisnis.

Bagaimana Anda Memulai Bisnis E Commerce?

Riset menjadi hal yang paling fundamental dari berbagai keputusan penting dalam rencana pengembangan bisnis. Jadi, hal yang pertama Anda lakukan adalah Anda harus melakukan riset mendalam sebelum memulai bisnis Anda. Banyak hal yang harus Anda persiapkan, mulai dengan pastikan produk dan layanan apa yang akan Anda jual dan lihat pasar, lalu cari tahu audiens target, persaingan, dan biaya yang diharapkan calon konsumen untuk menggunakan produk atau layanan Anda. Jika Anda merasa kebingungan, bisa konsultasikan kebutuhan Anda dengan kami.

Selanjutnya, tentukan nama, pilih struktur bisnis, dan dapatkan dokumentasi yang diperlukan (nomor wajib pajak, izin, dan izin jika berlaku). Ini sangat penting untuk menunjang legalitas bisnis Anda. Sehingga lebih baik jika Anda dapat melengkapinya.

Sebelum Anda mulai menjual produk atau layanan Anda, putuskan platform apa yang akan Anda Gunakan dan rancang situs web Anda (atau meminta seseorang melakukannya untuk Anda). Ingatlah untuk menjaga semuanya tetap sederhana di awal dan pastikan Anda menggunakan saluran sebanyak mungkin untuk memasarkan bisnis Anda sehingga dapat berkembang.