Blog Home
Table of Content

Ragam Framework dalam Pembuatan Website beserta Fungsinya

By : Naufal Hanif 22 March 2023

Ragam Framework dalam Pembuatan Website beserta Fungsinya

Framework dalam web development adalah kerangka kerja atau struktur yang digunakan untuk membangun aplikasi web atau situs web. Framework membantu dalam mempermudah proses pengembangan website dengan menyediakan komponen-komponen yang siap digunakan dan memudahkan dalam membuat kode yang terstruktur, sehingga menghindari duplicate code dan memudahkan maintenance.

Kegunaan Framework dalam Pembuatan Website

Kegunaan framework dalam web development antara lain:

1. Membantu dalam membuat website lebih cepat: 

Framework menyediakan banyak komponen siap pakai yang dapat digunakan untuk membangun website. Hal ini memungkinkan developer untuk membangun website dengan cepat tanpa perlu membuat setiap komponen dari awal.

2. Kode lebih terstruktur: 

Framework memiliki aturan dan pola yang jelas dalam penggunaan bahasa pemrograman. Hal ini dapat membantu developer dalam membuat kode yang lebih terstruktur, sehingga mempermudah dalam debugging dan maintenance.

3. Menghindari duplicate code: 

Dalam framework, banyak komponen yang sering digunakan dapat dibuat menjadi reusable components, sehingga menghindari terjadinya duplicate code.

4. Meningkatkan Security/Keamanan: 

Framework sudah memiliki security measures yang terintegrasi dengan baik, dengan penggunaan framework hal ini tentu saja membuat developer dapat menghindari kesalahan dalam pembuatan kode dan memperbaiki security lebih mudah. Developer dapat dengan mudah memperbarui keamanan dan selalu melakukan monitoring guna menghindari atau meminimalisir terjadinya permasalahan serius.

5. Mudah maintenance: 

Kode yang terstruktur memudahkan developer dalam maintenance dan debugging. Karena framework sudah dibuat sedemikian rupa, hal ini akan memudahkan dalam deteksi bug dan perbaikan kesalahan. Penggunaan framework akan mempermudah developer, apabila ingin menambahkan atau mengurangi suatu fitur pada suatu website. 

 Jenis Framework dalam Pembuatan Website

Framework dalam web development terbagi menjadi beberapa jenis, terdapat adalah Front-end Framework, Back-end Framework, dan Function Framework.

Front End Framework

Untuk yang pertama, Front-end Framework adalah framework yang berfokus pada pengembangan antarmuka pengguna (UI) pada sisi client atau sisi front-end dari aplikasi web. Front-end framework biasanya digunakan untuk membangun tampilan dan interaksi pengguna yang menarik, responsif, dan mudah digunakan.

CSS Framework

Framework untuk CSS adalah salah satu jenis Front-end Framework yang

fokus pada styling atau tampilan website. Beberapa contoh framework untuk CSS

antara lain:

1. Bootstrap: 

Framework yang paling populer dan banyak digunakan, memiliki desain responsif yang baik dan banyak komponen siap pakai seperti navigasi, form, dan modal.

2. Foundation: 

Framework yang juga sangat populer, memiliki desain responsif yang fleksibel dan banyak pilihan komponen untuk membuat layout website.

3. Semantic UI: 

Framework yang menawarkan gaya visual yang lebih modern dan bersih. Selain itu, framework ini juga memiliki dokumentasi yang baik dan mudah dipahami.

Semua framework CSS ini memiliki fitur yang kurang lebih hampir serupa, yaitu 

menyediakan berbagai komponen siap pakai seperti layout, tombol, ikon, tabel, dan

lain-lain. Komponen yang sudah tersedia tersebut akan memudahkan developer dalam membuat tampilan website yang responsif dan menarik, dalam waktu yang lebih singkat.

Java Script Framework

Framework untuk Javascript adalah salah satu jenis Front-end Framework yang biasa digunakan untuk membangun interaksi pengguna (user interaction) di sisi depan (client-side) website atau aplikasi web.

Beberapa contoh framework untuk Javascript:

1. Vue.js: 

Framework yang memiliki ukuran yang ringan dan mudah dipelajari. Vue.js memiliki fokus pada view layer dan dapat digunakan sebagai framework untuk membangun single page application.

2. React.js: 

Framework yang dibuat oleh Facebook dan sangat populer di kalangan developer. React.js menggunakan konsep virtual DOM dan komponen untuk membuat tampilan website yang dinamis dan interaktif.

3. Angular.js: 

Framework yang dikembangkan oleh Google dan banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi web yang kompleks. Angular.js memiliki fitur yang lengkap untuk membangun aplikasi web seperti dependency injection, routing, dan validasi form.

4. Node.js: 

Framework untuk server-side Javascript. Node.js memungkinkan Javascript digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk mengembangkan aplikasi server-side seperti web server, API server, dan sebagainya.

Beberapa keuntungan dari menggunakan framework JavaScript adalah menghemat waktu dan usaha dalam membangun aplikasi web, mempermudah pengelolaan kode, meningkatkan keamanan dan stabilitas aplikasi, serta memungkinkan developer untuk fokus pada pengembangan fitur-fitur utama aplikasi daripada menghabiskan waktu untuk membangun aspek-aspek teknis yang tidak terlalu penting

Back End Framework

Sedangkan Back-end Framework adalah framework yang berfokus pada pengembangan sisi server atau sisi belakang (back-end) dari aplikasi web. Back-end framework biasanya digunakan untuk mengelola data, mengatur permintaan dari pengguna, dan membangun aplikasi web secara keseluruhan.

Berikut ini adalah beberapa contoh framework yang biasa digunakan untuk back-end:

1. Spring MVC:

Framework untuk bahasa pemrograman Java yang memungkinkan pengembangan aplikasi web dengan cepat dan mudah. Spring MVC menyediakan fitur seperti routing, validasi input, integrasi dengan database, dan lain-lain.

2. Express: 

Framework untuk bahasa pemrograman Javascript yang populer digunakan dalam pengembangan aplikasi web dengan Node.js. Express memiliki fitur seperti routing, middleware, template engine, dan lain-lain.

3. Django: 

Framework untuk bahasa pemrograman Python yang memudahkan pembuatan aplikasi web kompleks. Django menyediakan fitur seperti ORM (Object-Relational Mapping) untuk menghubungkan database dengan model, template engine, admin panel, dan sebagainya.

Masing-masing dari framework untuk back-end diatas merupakan standar industri yang dipakai untuk mempermudah pengembangan web oleh para professional. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, untuk memilihnya tinggal disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan web.

Function Framework

Untuk yang terakhir adalah Function Framework. Framework berikut ini merupakan suatu framework yang berfokus pada pengembangan aplikasi web berbasis fungsi atau event-driven. Function framework biasanya digunakan untuk membangun aplikasi web skala kecil hingga menengah yang melayani satu atau beberapa tugas tertentu.

Dalam function framework, developer hanya perlu fokus pada kode fungsi yang melayani satu atau beberapa tugas tertentu, tanpa perlu memikirkan infrastruktur atau lingkungan runtime yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tersebut. Function framework biasanya menyediakan alat-alat yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi berbasis fungsi.

Berikut ini adalah beberapa contoh framework untuk function-based development:

1. .NET Framework: 

Framework untuk bahasa pemrograman C# yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi Windows. .NET Framework menyediakan fitur seperti ASP.NET untuk pengembangan aplikasi web, Windows Forms untuk pembuatan aplikasi desktop, dan lain-lain.

2. Laravel: 

Framework untuk bahasa pemrograman PHP yang memudahkan pembuatan aplikasi web dengan konsep Model-View-Controller (MVC). Laravel menyediakan fitur seperti routing, database migration, ORM (Object-Relational Mapping), dan lain-lain.

3. CodeIgniter: 

Framework untuk bahasa pemrograman PHP yang ringan dan mudah dipelajari. CodeIgniter menyediakan fitur seperti MVC, database abstraction, caching, dan lain-lain.

Penggunaan framework untuk pengembangan web tentu mempercepat proses pengembangan, meningkatkan keamanan dan stabilitas aplikasi, serta mempermudah pengelolaan kode. Namun, penggunaan framework memerlukan pemahaman yang lebih tinggi, dapat membuat developer tergantung pada framework, dan memperbesar ukuran aplikasi. Sebelum menggunakan framework, developer perlu mempertimbangkan keuntungan dan kelemahan penggunaan framework.