Pembuatan web menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan. Ada yang menggunakan website builder seperti wordpress, atau membuat web secara custom. Jika kita ingin mengembangkan website dengan fitur yang custom, ada banyak bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat web atau aplikasi web. Bahasa pemrograman yang sering digunakan, antara lain, PHP, Python dan Node.js. Setiap bahasa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai pengembangan web. Untuk itu kita perlu memahami untuk dapat memilih bahasa yang tepat.
Daftar isi artikel
Dalam artikel ini, kami akan memberikan perbandingan pembuatan web dengan bahasa pemrograman PHP dengan Python dan Node.js. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kai Lei dkk., dalam jurnal yang berjudul “Performance Comparison dan Evaluation of Web Development Technologies in PHP, Python and Node.js”. Jurnal tersebut berisi hasil dan analisis mengenai perbandingan dan evaluasi kinerja teknologi pengembangan web di PHP, Python dan Node.js.
Perbandingan PHP, Phyton, dan Node.js
1. PHP: Fleksibilitas dan Kecepatan Pengembangan
- PHP merupakan yang mudah dipelajari dan fleksibel untuk pengembangan web dalam skala kecil hingga menengah.
- Bahasa ini menunjukkan kinerja web yang baik dengan model sinkron atau memproses permintaan secara berurutan terutama saat digunakan dengan kerangka kerja seperti Laravel atau CodeIgniter.
- PHP juga memberikan respon yang cepat dan efisiensi yang tinggi dalam mengelola permintaan pengguna.
2. Python: Keamanan dan Kompleksitas Pengembangan
- Phyton merupakan pilihan yang kuat untuk pengembangan web yang lebih kompleks.
- Bahasa ini menggunakan model sinkron dan menyediakan kerangka kerja seperti Django dan Flask yang dapat membantu meningkatkan kecepatan pengembangan dan mempermudah pemeliharaan web.
Python juga dapat digunakan untuk mengembangkan AI lho!. Baca di artikel : Python untuk pengembangan Artificial Intelligence
3. Node.js: Aplikasi Web Real-Time dan Skalabilitas
- Node.js sangat cocok dalam pengembangan aplikasi web real-time.
- Dengan model asinkron dan non-blokir, Node.js dapat menanggapi banyak permintaan secara bersamaan tanpa menghambat kinerja web tersebut.
Pengujian Benchmark dan Hasilnya
- Uji Tolak Ukur
Perbandingan ini mencakup tiga modul pengujian yaitu “Hello World”, “Hitung Nilai Fibonacci”, dan “Pilih Operasi DB”. Modul “Hello World” berfungsi sebagai server web yang baik, dengan output pesan “Hello” yang membedakan ketiga teknologi tersebut. Modul “Hitung Nilai Fibonacci” digunakan untuk menghitung beberapa nilai Fibonacci dan mengevaluasi kinerjanya. Modul “Pilih Operasi DB” digunakan untuk membandingkan kinerja beberapa basis data melalui pertanyaan dalam intensitas input-output yang tinggi.
Hasil menunjukkan bahwa ketiga teknologi tersebut memiliki hasil yang serupa dalam hal waktu respons dengan peningkatan permintaan konkurensi. Waktu rata-rata dari tiga tes terpisah adalah 0,311ms, 0,305ms, dan 0,319ms.
- Uji Skenario
Dalam uji skenario, dilakukan simulasi perilaku pengguna yang realistis dengan dua bagian: “Mulai” dan “Enkripsi”. Pada “Mulai”, pengguna masuk secara bersamaan untuk mengevaluasi kinerja ketiga teknologi web dalam situasi yang membutuhkan input-output yang intensif. Sedangkan pada “Skenario Enkripsi”, kinerja dievaluasi dalam situasi komputasi sederhana dengan intensitas tinggi. Konfigurasi yang digunakan sama dengan tes benchmark. Hasil dari uji skenario ini dapat memberikan wawasan tentang performa ketiga teknologi tersebut dalam situasi yang lebih realistis.
Hasil dan Analisis Percobaan
- Pada modul “Hello World”, Node.js memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan PHP dan Python-Web dalam hal permintaan per detik dan waktu rata-rata per permintaan. Node.js mampu menangani jumlah pengguna yang lebih banyak dan memiliki performa dua kali lebih baik dari PHP dan enam hingga tujuh kali lebih baik daripada Python-Web.
Hasil “Hello World” permintaan per detik Hasil “Hello World” waktu per permintaan
- Pada modul “Modul Hitung Nilai Fibonacci”, hasilnya juga menunjukkan bahwa kinerja Node.js lebih baik daripada PHP dan Python-Web. Node.js memiliki permintaan per detik yang lebih tinggi dan waktu rata-rata per permintaan yang lebih pendek. Namun, ketiganya mengalami penurunan kinerja yang ketika penggunaan perhitungan meningkat.
Hasil “Hitung Nilai Fibonacci” permintaan per detik Hasil “Hitung Nilai Fibonacci” waktu per permintaan
- Pada modul “Modul Pilih Operasi DB”, hasilnya menunjukkan bahwa Node.js memiliki kinerja yang jauh lebih baik daripada PHP dan Python-Web. Node.js memiliki permintaan per detik yang lebih tinggi dan throughput yang lebih besar.
Hasil “Pilih Operasi DB” permintaan per detik Hasil “Pilih Operasi DB” waktu per permintaan
Kesimpulan Eksperimen
Dalam pengujian benchmark dan skenario, hasilnya menunjukkan bahwa Node.js memiliki kinerja yang lebih baik daripada PHP dan Python. Node.js memiliki permintaan per detik yang lebih tinggi, waktu rata-rata per permintaan yang lebih pendek, dan mampu menangani jumlah pengguna yang lebih banyak. PHP lebih cocok untuk situs skala kecil hingga menengah, sedangkan Python tidak cocok untuk aplikasi web yang membutuhkan komputasi intensif.
Dengan demikian, PHP adalah pilihan jika Anda mencari bahasa pemrograman yang fleksibel dan pengembangan yang cepat. Jika Anda ingin membuat web dengan keamanan dan pengembangan yang kompleks, Phyton menjadi opsi yang tepat. Namun jika Anda ingin aplikasi web real-time, Node.js adalah yang terbaik.
K. Lei, Y. Ma and Z. Tan, “Performance Comparison and Evaluation of Web Development Technologies in PHP, Python, and Node.js,” 2014 IEEE 17th International Conference on Computational Science and Engineering, Chengdu, China, 2014, pp. 661-668, doi: 10.1109/CSE.2014.142.
Artikel oleh :
Adinda Allycia Prameswari